spot_img
Jumat, Desember 27, 2024
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMRevitalisasi Pasar Seni Sayang-Sayang Tertunda

Revitalisasi Pasar Seni Sayang-Sayang Tertunda

Mataram (Suara NTB) – Rencana Pemerintah Kota Mataram merevitalisasi Pasar Seni Sayang-Sayang di Jalan Jenderal Sudirman tertunda. Pasalnya, anggaran pembangunan yang diusulkan melalui dana alokasi khusus Kementerian  Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terganjal aturan dari Kementerian Keuangan.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, Dr. Cahya Samudra dikonfirmasi pada, Rabu, 6 November 2024 mengakui, revitalisasi Pasar Seni Sayang-Sayang tidak bisa terlaksana alias tertunda. Padahal, proposal pengajuan anggaran pembangunan telah diajukan ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (sekarang Kementerian Pariwisata,red), tetapi dana alokasi khusus yang diharapkan terganjal aturan dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia. “Tertunda karena ada aturan pengelolaan DAK dari Kementerian Keuangan yang belum selesai,” terangnya.

Anggaran revitalisasi Pasar Seni Sayang-Sayang diajukan mencapai Rp15 miliar. Dana ini diprioritaskan untuk pembangunan aula pertemuan, ruangan pembuatan kerajinan serta fasilitas pendukung lainnya. Cahya menegaskan, pedagang di pasar seni mengharapkan banyak kegiatan digelar di lokasi tersebut, sehingga menarik wisatawan untuk berkunjung. “Informasinya hari ini (kemarin,red) ada delapan bus yang berkunjung. Kelebihan pasar seni kita ini luas sehingga kendaraan besar bisa masuk kesana,” jelasnya.

Meskipun telah direvitalisasi tetapi tantangan dihadapi adalah tingkat kunjungan di pasar seni tersebut. Mantan Camat Sekarbela mengaku telah menjalin komunikasi dan berkoordinasi dengan Himpunan Pramuwisata Indonesia, Asosiasi Travel Agen, dan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) dan lain sebagainya. Tujuannya adalah agar wisatawan yang mereka bawa dapat diarahkan berkunjung ke pasar seni.

Ditambahkan, Pasar Seni Sayang-Sayang menyediakan atau menjual kerajinan masyarakat Suku Sasak. Diantaranya, gerabah, cukli, anyaman ketak, mutiara Lombok, kain tenun dan lain sebagainya. “Jadi banyak kerajinan dijual di sana bukan hanya kerajinan dari Kota Mataram saja, melainkan kerajinan Suku Sasak,” sebutnya.

Pemerintah pusat diharapkan merealisasikan pengajuan anggaran yang diusulkan sehingga kawasan pasar seni dapat tumbuh dan berkembang seperti beberapa tahun sebelumnya. (cem)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO