Mataram (Suara NTB) – Pemerintah Kota Mataram bersama TNI, Polri, Basarnas, dan mitra lainnya menggelar apel kesiapsiagaan bencana pada, Rabu, 6 November 2024. Masyarakat diimbau mewaspadai dampak dari hidrometeorologi.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Mataram, Ahmad Muzaki menjelaskan, apel kesiapsiagaan melibatkan seluruh komponen seperti TNI, Polri, Basarnas, OPD teknis dan lain sebagainya untuk mengantisipasi dampak hidrometeorologi. Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika sejak awal terjadi La-nina, sehingga hujan mulai turun walaupun statusnya masih siaga kekeringan. “Jadi puncak dari hujan itu pada bulan Desember,” terangnya.
Potensi kebencanaan ditimbulkan seperti banjir, genangan, angin puting beliung, banjir rob dan lain sebagainya. Jack sapaan akrabnya menambahkan, posko kesiapsiagaan bencana di bangun di masing-masing kecamatan.
Pjs Walikota Mataram, Tri Budiprayitno mengatakan, kondisi anomali cuaca di Kota Mataram, menjadi urgensi bagi seluruh komponen untuk mempersiapkan diri menghadapi bencana hidrometeorologi yang dapat menimbulkan banyak kerugian baik seara materi dan imateril.
Bencana hidrometeorologi merupakan suata bencana yang mengakibatkan parameter-parameter meteorologi antara lain curah hujan, kelembapan, angin, dan temperature. “Sedangkan, bencana-bencana yang termasuk bencana hidrometeorologi diantaranya, banjir, kekeringan, badai,kebakaran hutan, dan tanah longsor,” terangnya.
Posisi Kota Mataram berada di kawasan hilir, sehingga perlu ada langkah antisipasi dan penanganan yang masih saat menghadapi potensi bencana hidrometeorologi mulai dari tingkat lingkungan hingga kecamatan. Apel ini kata Pjs. Walikota, penting dilakukan agar penanganan kebencanaan atau langkah antisipasi dilakukan dalam satu komando.
Ia meminta seluruh instansi dan petugas terkait agar meningkatkan kesiagaan dan memastikan peralatan sudah siap siaga setiap saat. “Tidak kalah pentingnya, kami meminta agar Masyarakat terus diberikan imbauan agar berhati-hati dengan cuaca ekstrem,” katanya mengingatkan. (cem)