spot_img
Jumat, Desember 27, 2024
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMSwing Voters Mencapai 30 Persen, Angka Golput Perlu Diantisipasi

Swing Voters Mencapai 30 Persen, Angka Golput Perlu Diantisipasi

Mataram (Suara NTB) – Pemerintah Kota Mataram mengkhawatirkan angka golongan putih alias golput pada pemilihan walikota dan wakil walikota tinggi. Pasalnya, masyarakat yang belum menentukan pilihan atau swing voters mencapai 30 persen.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Mataram, Zarkasyi dikonfirmasi pekan kemarin menerangkan, dua hal yang perlu diantisipasi pada pemilihan kepala daerah tahun 2024. Yakni, angka golongan putih alias golput dan keamanan serta ketertiban.

Menurutnya, kesadaran politik masyarakat Kota Mataram masih rendah, terutama generasi Z sebagai pemilih pemula belum menentukan sikap politik. Hal ini terlihat dari angka swing voters relatif tinggi mencapai 30-40 persen. “GenZ ini belum menentukan pilihan karena pemahaman mereka masih rendah,” terangnya.

Selain itu, GenZ masih menunggu pilihan yang pas sehingga untuk meningkatkan partisipasi pemilih bukan saja tanggungjawab pemerintah melainkan paslon juga harus gencar memposisikan diri sesuai segmentasi masyarakat atau pemilih.

Persoalan kedua disebutkan Zarkasyi, masalah keamanan dan ketertiban. Politik ini urusan kepentingan sehingga rentan terjadi gesekan di tengah masyarakat walaupun tidak tajam tetapi pasti ada.

Ia bersyukur pemilih di Kota Mataram telah dewasa dan relatif mudah menyelesaikan permasalahan yang muncul. “Kalaupun ada gesekan tetapi tidak terlalu tajam karena bisa diselesaikan,” ujarnya.

Tingginya angka swing voters telah diantisipasi dengan cara sosialisasi melibatkan generasi muda dan pelajar. Hal ini menjadi upaya dari pemerintah untuk memberikan keyakinan pada masyarakat bahwa pilkada tanggungjawab bersama sebagai warga negara dan bukan kepentingan secara langsung dari pasangan calon.

Mantan Camat Mataram mengingatkan, jangan sampai masyarakat gara-gara uang Rp50 ribu kemudian datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk menyalurkan hak pilih mereka. “Kita ingin membangkitkan tangguawab mereka sebagai warga negara untuk menentukan siapa calon pemimpin yang mereka nilai baik,” jelasnya.

Kendati demikian, kegaduhan pasca pemungutan dan penghitungan suara telah diantisipasi. Aparat kepolisian bersama TNI telah mengatur skenario pengamanan di masing-masing TPS dan titik lainnya.

Ketua Pemilihan Umum Kota Mataram, Edy Putrawan dikonfirmasi perihal strategi meningkatkan partisipasi publik untuk menyalurkan hak pilih pada Pilkada Kota Mataram belum memberikan respon apapun hingga berita ini ditulis. (cem)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO