Mataram (Suara NTB) – Pemda Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) bersama dengan Kabupaten Sumbawa memperkuat sinergi dan kerja sama dalam mengoptimalkan pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA), daya saing dan potensi masing-masing daerah.
Karena itulah Pemda KSB menggelar Seminar Percepatan Transformasi dan Pengembangan Sumberdaya dalam Rangka Mendukung Pembangunan Daerah yang berlangsung di Mataram, Kamis, 14 November 2024.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Sekda NTB Drs H. Lalu Gita Ariadi, M.Si yang membuka kegiatan. Kemudian Pjs Bupati KSB Julmansyah, S. Hut, M.A.P, Pjs Kabupaten Sumbawa Dr. Najamuddin Amy, mantan Bupati KSB dua periode Dr KH Zulkifli Muhadli, sejumlah perangkat daerah Pemprov NTB, perangkat daerah Pemda KSB, perangkat daerah Kabupaten Sumbawa dan pihak terkait lainnya.
Pjs Bupati KSB Julmansyah mengatakan, pihaknya bersama dengan Pjs Bupati Sumbawa sepakat untuk menantap masa depan bersama melalui sejumlah agenda-agenda penting, sehingga dua kabupaten bersaudara ini bisa harmonis untuk mencapai kemakmuran secara berkelanjutan.
“Hari ini kita ingin mendiskusikan secara serius dan mendalam terkait dengan bagaimana proses transformasi sumber daya untuk pembangunan daerah di dua kabupaten ini,” kata Julmansyah.
Kegiatan seminar ini merupakan rangkaian panjang dari upaya untuk mendiskusikan terkait dengan apa yang harus dilaksanakan oleh KSB pascatambang di tahun 2030 mendatang.
Dalam seminar ini, para peserta akan mendengarkan paparan dari sejumlah narasumber yang selama ini menjadi bagian penting dari proses pembangunan daerah, diantaranya Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, Direktur Penerimaan Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, pejabat Bank Indonesia, Vice President External Relations PT AMNT, Susanto Lim dan lainnya.
Julmansyah mengatakan, di tahun 2030 mendatang, blok Batu Hijau di KSB akan berakhir dan selanjutnya blok Elang di Kabupaten Sumbawa akan beroperasi untuk memenuhi bahan baku pengolahan mineral Smelter. Karena itulah dua kabupaten ini perlu dibangun konsensus atau kesepakatan yang bisa memberikan jaminan ekosistem pengembangan di KSB dan Sumbawa.
“Sehingga kami pun mengundang diaspora Sumbawa, Pak Bidiawansyah yang memiliki pengalaman hampir 20 tahun di salah satu pertambangan besar di Sulawesi dan zoom dari Azerbeijan. Beliau akan berbagi pengalaman terkait dengan pertambangan ini,” katanya.
Julmansyah menambahkan, kegiatan seminar ini digelar pada saat yang tepat. Di mana kedua kabupaten ini, baik Sumbawa dan KSB sedang memfinalisasi RPJMD Teknokratik 2025-2029 yang memuat antisipasi penutupan tambang tahun 2030 di KSB dan pada saat yang bersamaan Sumbawa menyambut tambang dengan dibukanya Blok Elang sebagai sumber bahan baku smelter di KSB.
“Tambang menjadi trigger ekonomi daerah yang harus disiapkan oleh Sumbawa dan KSB. Kita tidak bisa menutup mata bahwa KSB memiliki ruang fiskal tinggi di NTB ini akibat dari dana bagi hasil pertambangan,” katanya.
Sekda NTB Drs H. Lalu Gita Ariadi, M,Si saat membuka seminar ini mengatakan, pihaknya memberi apresiasi kepada Pjs Bupati KSB dan Pjs Bupati Sumbawa yang telah mengambil inisiatif untuk melakukan kerja sama dengan tujuan yang strategis yaitu bagaimana pembangunan dua kabupaten ini di masa yang akan datang.
“Seminar ini sangat strategis, bukan hanya bagi pemerintah kedua entitas, namun mudah-mudahan bisa menginspirasi kabupaten lain untuk melakukan kerja sama bilateral,” katanya.
Dikatakannya, dua hal penting yang harus disegarkan adalah sejarah dan tantangan masa depan kedua kabupaten mulai dari aspek pendapatan dan fasilitas layanan publik demi kesejahteraan masyarakat.
Kata Sekda, pertemuan formal seperti ini diharapkan dapat menghasilkan langkah strategis dalam memajukan daerah khususnya kedua kabupaten terutama dalam memanfaatkan pendapatan sektor tambang untuk kebutuhan dasar masyarakat dan kepastian investasi yang ditunjang oleh fasilitas yang memadai.(ris)