Mataram (Suara NTB) – Dinas Perhubungan Kota Mataram telah berupaya melakukan inovasi untuk meningkatkan pendapatan asli daerah dari retribusi parkir tepi jalan umum. Akan tetapi, tidak pernah mencapai target.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Mataram, Zulkarwin dikonfirmasi pada, Kamis, 14 November 2024 menjelaskan, berbagai persoalan yang dihadapi sehingga target parkir tepi jalan umum tidak mencapai target. Pertama, pihaknya telat menerapkan parkir berlangganan karena lebih mendahului sosialisasi kepada masyarakat seiring kebijakan menggratiskan pengujian kendaraan bermotor mulai 1 Januari 2024.
Kedua, laporan dari juru parkir kondisi parkir sepi sehingga harus dibuktikan dengan uji petik. Uji petik dilakukan di 81 titik untuk membuktikan statemen dari juru parkir. Ketiga, banyak jukir menunggak retribusi sehingga mempengaruhi capaian. “Keluhan dari jukir ini kita cek lagi, apakah benar atau tidak,” ujarnya.
Faktor ketiga adalah, proyeksi retribusi Rp15,5 miliar dengan asumsi tarif dinaikan, tetapi kebijakan tarif parkir tidak naik dengan alasan pelayanan tidak optimal. Mantan Camat Selaparang mengatakan, optimalisasi dilakukan dengan menambah korlap dan memperbaiki pelayanan menggunakan cover box dan cover kaca serta memberikan hadiah bagi jukir dan korlap dengan capaian tertinggi. “Kami juga menambah atau mengubah shif korlap mengcover malam karena lebih ramai malam daripada pagi,” terangnya.
Dari target Rp15,5 miliar telah terealisasi Rp8,2 miliar atau 52 persen. Menurutnya, tren positifnya adalah penambahan korlap menjadi 21 memicu peningkatan pendapatan menjadi Rp760 juta di bulan Juli 2024. Sedangkan, bulan Juli 2023 hanya Rp700 juta. Pihaknya menganggap ini indikasi baik sehingga idealnya menambahnya tiga sehingga menjadi 24 korlap. Artinya, satu korlap bisa mengawasi 30-40 juru parkir.
Ia mengaku, tantangan dihadapi adalah tingkat kepatuhan jukir. Hal ini telah dibahas dengan tim saber pungli sehingga harus ditindaklanjuti dengan menindak jukir nakal. “Menjadi kadis perlu belajar dan melihat kondisi untuk dilakukan perbaikan,” ujarnya seraya mengatakan pihaknya optimis capaian akan lebih meningkat di tahun 2025 setelah melakukan identifikasi permasalahan sebelumnya. “Insya Allah, di tahun 2025 kita langsung gas saja,” demikian kata dia. (cem)