Mataram (Suara NTB) – Universitas Mataram (Unram) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat peringkat dan jejaring global dengan berpartisipasi dalam QS Higher Education Summit: Asia Pacific 2024 yang berlangsung di Macau University of Science and Technology (MUST) pada 5-7 November 2024. Delegasi Unram yang terdiri atas Prof. Dr. dr. Hamsu Kadriyan, Sp.THT-KL(K)., M.Kes. dan Baiq Rien Handayani, SP., M.Si., Ph.D. hadir dalam forum bergengsi ini untuk mendalami strategi perankingan dunia, menjajaki kerja sama, serta mendapatkan wawasan baru tentang perkembangan pendidikan tinggi di kawasan Asia Pasifik.
Pencapaian dan Wawasan Strategis dari QS HES 2024
Dalam acara ini, delegasi Unram menerima dokumen “QS HES APAC 2024 – Insights Pack” yang berisi informasi terkait perkembangan pendidikan tinggi di kawasan Asia Pasifik. Dokumen ini memberikan panduan dan informasi berharga bagi institusi pendidikan tinggi di Asia Pasifik yang ingin berpartisipasi aktif dalam riset internasional, meningkatkan daya tarik bagi mahasiswa internasional, dan memanfaatkan platform digital sebagai bagian dari strategi global.
Informasi pertama memuat tentang International Research Network (IRN). IRN adalah indikator penting yang digunakan untuk menilai kolaborasi riset internasional suatu negara dalam publikasi akademik dan penelitian. Skor IRN di kawasan Asia Pasifik menunjukkan bahwa Australia memiliki tingkat kolaborasi tertinggi dengan nilai 96,6, diikuti oleh Malaysia (85,34), dan China (82,14). Negara-negara seperti Jepang, India, dan Pakistan juga memiliki skor yang relatif tinggi, menunjukkan komitmen mereka dalam menjalin kolaborasi riset global. Di sisi lain, Indonesia berada di posisi terbawah dengan skor 33,86, menunjukkan potensi peningkatan dalam upaya kolaborasi riset internasional.
Yang kedua adalah tren penggunaan MOOC (Massive Open Online Courses), salah satu platform media utama untuk penyebaran pendidikan secara luas dan terbuka. Perguruan tinggi di kawasan Asia Pasifik semakin memanfaatkan MOOC untuk menjangkau mahasiswa internasional. Platform ini juga memberikan peluang besar bagi institusi pendidikan untuk membangun reputasi akademik secara global.
Ketiga, Mobilitas Mahasiswa Internasional, di mana pemulihan jumlah mahasiswa internasional, terutama di Jepang, menjadi pelajaran berharga bagi perguruan tinggi yang ingin menarik lebih banyak mahasiswa asing. Pemulihan jumlah mahasiswa internasional di Jepang pasca-pandemi menunjukkan tren positif dalam mobilitas global mahasiswa di kawasan Asia Timur. Jepang, yang terus menarik perhatian mahasiswa dari berbagai negara, berhasil meningkatkan kembali jumlah mahasiswa internasionalnya seiring dengan pelonggaran pembatasan perjalanan. Data ini relevan bagi universitas di Asia Pasifik yang ingin meningkatkan daya tarik mereka bagi mahasiswa asing, dengan memahami tren mobilitas mahasiswa internasional dan strategi pemulihan pasca-pandemi.
Informasi keempat adalah terkait tantangan dan peluang di sektor pendidikan tinggi. Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh perguruan tinggi di kawasan Asia Pasifik adalah meningkatkan visibilitas dan reputasi internasional. Untuk negara-negara dengan skor IRN yang rendah, seperti Indonesia, ada kebutuhan untuk memperkuat jaringan riset internasional guna meningkatkan daya saing di tingkat global. Selain itu, memperkuat penawaran pendidikan daring dan fleksibel melalui platform seperti MOOC dapat menjadi strategi efektif untuk menjangkau mahasiswa di luar batas negara.
Kerja Sama Baru dan Inisiasi Kemitraan
Pada 6 November 2024, delegasi Unram, Prof. Hamsu dan Ibu Rien menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Galgotias University, India. Kesepakatan ini mencakup program pertukaran mahasiswa dan dosen, riset bersama, seminar, dan proyek akademik. Penandatanganan dilakukan oleh Prof. Hamsu sebagai perwakilan Rektor Unram dan Dr. Avadesh Kumar selaku Pro Vice-Chancellor Galgotias University.
Selain itu, delegasi Unram juga menjajaki kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi internasional seperti Bicol University, Filipina dengan Rencana pertukaran mahasiswa pada Juli-Agustus 2025. Kemudian, dengan The Education University of Hong Kong yang memiliki peluang kerja sama di bidang pendidikan, khususnya untuk Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unram.
Selanjutnya, Applied Science Private University (ASU), Jordan yang akan berkolaborasi di bidang teknik dengan Fakultas Teknik Unram. Dan dengan Saveetha Institute of Medical and Technical Sciences, India yang menawarkan pertukaran mahasiswa dan dosen untuk kegiatan akademik dan klinis.
Komitmen Unram untuk Masa Depan Pendidikan Tinggi
Selain menjalin kemitraan, QS HES 2024 juga menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam memanfaatkan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) sebagai alat pembelajaran. Perguruan tinggi diharapkan dapat mengintegrasikan AI ke dalam kurikulum sekaligus tetap mempertahankan pembelajaran yang memanusiakan mahasiswa.
Partisipasi dalam QS HES 2024 merupakan langkah strategis Unram untuk memperkuat daya saing di tingkat internasional, memperluas jejaring global, serta mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin dinamis. (ron/*)