spot_img
Minggu, Februari 23, 2025
spot_img
BerandaNTBSUMBAWAJadi Pengendali Banjir, Pemkab Sumbawa Perjuangkan Pembangunan Bendungan Krekeh

Jadi Pengendali Banjir, Pemkab Sumbawa Perjuangkan Pembangunan Bendungan Krekeh

Sumbawa Besar (Suara NTB) – Pemkab Sumbawa, terus memperjuangkan pembangunan bendungan Kerekeh, Kecamatan Unter Iwes, sebagai program prioritas daerah yang ditargetkan bisa mulai dikerjakan di tahun 2027 mendatang.

“Bendungan Krekeh ini sudah dilakukan studi kelayakan sejak tahun 2018 lalu, namun tinggal satu yang belum saat itu yakni sertifikasi bendungan yang saat ini tengah mengupayakan agar segera tuntas,” kata Asisten II Sekda Sumbawa, Lalu Suharmaji Kertawijaya, kepada Suara NTB, Kamis, 11 Juli 2024.

Selain masalah tersebut, lanjut Suharmaji, yakni masalah ketersediaan lahan. Sementara hasil konsultasi ke Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) maka readiness criteria yang dibuat sebelumnya akan dilakukan review ulang di tahun 2025-2026.

“Jadi, Kementerian akan melakukan review ulang larap (lahan yang terkena dampak termasuk apakah ada masyarakat yang terkena), DED, sertifikasi bendungan dan pengadaan lahan,” ucapnya.

Sementara terkait pengadaan lahan lanjutnya, pihaknya sudah mengusulkan agar bisa dilakukan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I. Hal tersebut dilakukan karena anggaran yang dimiliki pemerintah daerah sangat terbatas.

“Jadi, tugas kita (Pemerintah) saat ini menyiapkan dokumen- dokumen pendukung lainnya yakni analisis dampak lingkungan yakni jalan menuju lokasi dan kondisi lahan yang menjadi tugas kita selama tahun 2025-2026,” terangnya.

Pengendali Banjir

Suharmaji meyakinkan hajat sebenarnya dari pembangunan bendungan Kerekeh yakni sebagai pengendali banjir di kota Sumbawa khususnya sungai Brang Biji. Hal itu dilakukan karena hampir setiap tahun terjadi banjir dan tidak sedikit dampaknya bagi masyarakat.

“Jadi, di kota Sumbawa ada lima Kelurahan yang berpotensi terdampak banjir sehingga aktivitas ekonomi nantinya akan terganggu,” jelasnya.

Melihat fungsinya yang sangat penting sehingga bendungan Kerekeh ini sangat diperlukan sekali dalam upaya menanggulangi bencana banjir. Selain itu, air dari bendungan Kerekeh juga diperkirakan akan mampu mengairi lahan seluas 4.500 hektare.

“Air dari bendungan ini juga akan dijadikan untuk suplai air bersih ini yang paling penting, sehingga nanti terkoneksi dengan SPAM Ai Ngelar,” tambahnya.

Jika program SPAM Ai Ngelar terwujud lanjutnya, maka akan ada sekitar 4000 sambungan rumah yang akan terlayani nantinya. Apalagi saat ini banyak sekali muncul perumahan baru terutama di wilayah Samota yang akan terlayani semua jika program ini terwujud.

“Jadi, SPAM Ai Ngelar ini kita prediksi akan menghasilkan air bersih berkapasitas 100 liter per detik. Itu artinya tidak akan ada lagi wilayah di Sumbawa yang mengalami krisis air,” tukasnya. (ils)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO