Taliwang (Suara NTB) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa Barat secara resmi telah mencabut status tanggap darurat kekeringan. Status penanganan dampak musim kemarau tersebut sebelumnya diberlakukan BPBD KSB selama 176 hari di 5 kecamatan dan puluhan desa. Meski kini telah berakhir, namun masyarakat bukan berarti aman dari dampak bencana akibat cuaca.
Musim penghujan yang kini mulai terjadi di KSB, membuat warga diimbau tetap waspada akan acaman berbagai bentuk bencana hidrometeorologi.
“Status kekeringan sudah kita cabut per tanggal 22 November 2024. Tapi ancaman bencana baru akibat musim penghujan perlu selalu diwaspadai warga,” tegas Kepala Pelaksana BPBD KSB, Abdul Hamid, Senin, 2 Desember 2024.
Di musim penghujan seperti sekarang ini, berbagai bentuk bencana hidrometeorologi dapat terjadi di sejumlah wilayah di KSB. Hamid mencontohkan, di wilayah selatan potensi angin kencang dan puting beliung dapat terjadi sewaktu-waktu. Berikutnya banjir dan tanah longsor yang pada musim penghujan di tahun-tahun sebelumnya terdapat titik rawan di sejumlah kecamatan. “Termasuk juga banjir, warga yang ada di bantaran sungai kami minta tetap waspada kalau hujan turun,” ujar Hamid.
Dalam pantauannya, Hamid mengakui sementara ini intensitas hujan yang mengguyur wilayah KSB masih terhitung sedang. Di beberapa kecamatan hujan turun tidak setiap hari dan debitnya pun masih normal. Walau demikian, berkaca pada daerah lain di pulau Sumbawa, dalam sebulan terakhir telah terjadi bencana hidrometeorologi seperti angin kencang dan puting beliung. “Bulan lalu kan di kecamatan Utan desa pesisirnya ada terjadi puting beliung. Artinya wilayah kita juga berpotensi, terutama desa pesisir kita,” tukasnya.
Selanjutnya Hamid menyampaikan harapannya kepada masyarakat agar turut dalam kesiapsigaan bencana tahun ini. Caranya selalu memantau perkembangan di lingkungan sekitarnya dan segera melaporkan jika ada kondisi yang berpotensi memicu terjadinya bencana alam.
“Kami selalu menerjunkan anggota melakukan patroli mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana di musim penghujan ini. Tapi anggota kami kan terbatas. Karena itu harapan kami warga juga turut membantu melakukan pengawasan,” harap Hamid. (bug)