Mataram (Suara NTB) – Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus berusaha untuk mengembangkan diri melalui inovasi, baik dalam hal inovasi kelembagaan maupun pelayanan kepada masyarakat, terutama di wilayah Provinsi NTB. Dalam rangka memenuhi komitmen pelayanannya, Balai Bahasa NTB telah melaksanakan beberapa perubahan dan inovasi berkelanjutan pada tahun 2024.
Kepala Balai Bahasa NTB, Puji Retno Hardiningtyas saat taklimat media dan sosialisasi Organisasi dan Tata Kerja (OTK) di Aula Cilinaya Balai Bahasa NTB, pada Senin, 2 Desember 2024 membeberkan capaian dan inovasi Balai Bahasa selama satu tahun terakhir.
Selama tahun 2024, Balai Bahasa berhasil merealisasikan seluruh target, bahkan beberapa di antaranya melebihi target. Selain itu, ia juga memaparkan perubahan nomenklatur tentang organisasi dan tata laksana Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Puji Retno menyebutkan, inovasi yang telah dilakukan pada tahun 2024 ini berjumlah 19 inovasi. 19 inovasi ini berupa inovasi pola kerja, penggunaan efektif media digital, dan inovasi yang dilakukan dengan berkolaborasi dengan mitra kerja. “Inovasi tahun 2024 ini bersifat internal dan eksternal,” ujarnya.
Inovasi tersebut yaitu, Sidaya, Kadaring SIBI, Mandalika-Beraga, Mandalika-IPOS, Mandalika-BISA (Berbagi Ilmu untuk Siapa Saja), Mandalika-BIKA (Berbagi Info Keuangan), Mandalika-MARI (Mitigasi Risiko), Mandalika-Udara (Unit Layanan Terpadu Daring Bermanfaat), Mandalika-BUMI (BIPA Untuk Masyarakat Inovatif), Mandalika-Dewisali (Desa Wisata Literasi), Ceria Bindo (Cerita Anak Bahasa Indonesia), dan Ceria Sasambo (Cerita Anak Bahasa Sasak, Samawa, dan Mbojo).
Inovasi lainnya, yaitu Ceria Braille (Cerita Anak Aksara Braille), Kamus Digital Sasambo, Kamus Bergambar, Sinano (Koleksi Naskah Kuno), Siniar Sasambo, Cerita Digital, dan Kamus Terpadu Bahasa Daerah (Sasak, Samawa, dan Mbojo)-Bahasa Indonesia-Bahasa Isyarat-Aksara Braille.
Selain itu, pada tahun 2024 ini Balai Bahasa NTB mendapat penghargaan, baik dari Kemendikbudristek, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa maupun dari instansi mitra kerja. Berbagai prestasi yang diraih di antaranya Satker Terbaik Indeks Pelayanan Publik (PEKPPP) Tahun 2023 dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Satker Terbaik III Pengelolaan Kinerja Anggaran Tahun 2023 dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Satker Terbaik VIII Capaian Perolehan Jumlah Peserta UKBI Terbanyak Tahun 2023 dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, dan Terbaik III Kualifikasi Informatif Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2023 dari Kemendikbudristek. Serta sejumlah prestasi lainnya.
Program-program yang dilaksanakan oleh Balai Bahasa NTB didasarkan pada tiga program prioritas Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang terdapat dalam model kelompok kerja, yaitu Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP). Ada tujuh KKLP di Kantor Bahasa NTB.
Di samping itu, pada tahun 2024, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa telah berhasil melalui masa penataan UPT. Hasil dari penataan UPT kemudian dituangkan dalam Permendikbudristek Nomor 46 dan 47 Tahun 2024. “Dalam peraturan tersebut, Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat yang tergolong eselon IV-a resmi berubah menjadi Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat dan tergolong eselon III-a,” ujar Puji Retno.
Sementara itu, Baiq Ayu Candra selaku koordinator kegiatan menuturkan tujuan diadakannya kegiatan ini. Pertama, kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk akuntabilitas publik. Kedua, kegiatan ini adalah sarana keterbukaan informasi publik. Ketiga, kegiatan ini dapat dijadikan sebagai sarana pengendalian publik terhadap Balai Bahasa. Terakhir, dalam kegiatan ini akan disosialisasikan nomenklatur terbaru Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (ron)