Sumbawa Besar (Suara NTB) – Anggota DPRD Sumbawa, Andi Rusni, menyoroti banyaknya penyakit HIV/AIDS dan Kusta di wilayah setempat dan kondisi saat ini dianggap sudah sangat memperihatinkan sehingga harus diwaspadai.
“Berdasarkan data di RSMA ada sekitar 90 orang setiap bulannya dan saat ini, ada 196 Orang Pasien HIV/ AIDS yang datang berobat. Begitu juga di RSUD, ada 21 Orang terinfeksi HIV/ AIDS,” ucapnya, Selasa (3/12).
Menurut Andis, penyakit HIV AIDS pada dasarnya berasal dari luas dastah. Namun saat ini justru marak dijumpai di masyarakat dan menimpa orang-orang terdekat.
“Jadi, saya tidak asal ngomong melainkan banyaknya penyakit tersebut karena aspirasi dari masyarakat termasuk melakukan pengecekan lanjutan ke RSMA dan RSUD,” ucapnya.
Andis melanjutkan, ironisnya penyebaran Virus ini umumnya terjadi melalui penyimpangan perilaku seks yakni laki dengan Laki (LDL) dan terjadi di kalangan pelajar dan usia produktif.
“Dari beberapa kasus yang laporan masuk ke saya, ada usia pelajar kelas 1 SMA terinfeksi Virus ini, itu artinya pada usia SMP mereka sudah melakukan perilaku seks menyimpang,” jelasnya.
Ia menambahkan, dalam kasus ini (HIV AIDS) banyak juga diantara mereka yang menjadi korban dari pelaku yang suka sesama jenis. Modusnya dengan cara membelikan makanan, pakaian, sehingga mereka menjadi korban seks menyimpang.
“Penyakit ini harus kita waspadai dengan pengawasan maksimal terhadap anak-anak kita, jangan sampai mereka menjadi korban,” ujarnya.
Selain penyakit tersebut, DPRD juga menyoroti penyebaran penyakit kusta atau lepra yang trendnya juga meningkat. Berdasarkan data di Sumbawa saat ini, ada 101 orang menderita penyakit Kusta dan jumlah tersebut meningkat drastis dari tahun-tahun sebelumnya.
“Kasus tertinggi berada di Kecamatan Sumbawa dengan 28 orang ditangani di Puskesmas Unit II dan 13 Kasus lainnya ditangani di Puskesmas Unit I,” ujarnya.
Tentu terkait dengan meningkatnya jumlah tersebut, dirinya meminta kepada sejumlah pihak untuk memberikan atensi khusus. Jangan sampai penomena ini menjadi gunung es (nampak di permukaan Samudera kecil namun sesungguhnya sudah sangat besar).
“Angka HIV/ AIDS dan Kusta ini tidak bisa dipandang sebelah mata atau dianggap kecil karena yang nampak saja sudah sangat besar dan terus akan berkembang dari tahun ke tahun,” tambahnya.
Ia meminta kepada leading sektor terkait seperti Dinas Dikbud untuk memantau sekolah-sekolah yang ada. Sebab korban maupun pelaku justru banyak di kalangan usia pelajar dan mahasiswa sehingga butuh kerja kolaborasi untuk menekan kasus tersebut.
“Kami juga berharap ormas keagamaan misalnya MUI, PHDI untuk mengambil bagian untuk mencegah maraknya kasus ini. Jika kita tidak berbuat maka saya khawatir anak-anak, keluarga dan lingkungan kita akan terinfeksi orang perilaku hidup menyimpang ini,” tukasnya. (ils)