Mataram (Suara NTB) – Pemerintah Kota Mataram bersama aparat kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia akan menjaga ketat tempat ibadah selama perayaan Hari Raya Natal. Tercatat 29 tempat ibadah akan menjadi lokasi ibadah Umat Kristiani.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Mataram, Zarkasyi menyebutkan, rapat koordinasi bersama TNI-Polri serta lintas sektor terkait berkaitan dengan pengamanan Perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru di Kota Mataram. Sejumlah 29 tempat peribadatan terdiri dari 13 gereja dan 16 rumah ibadah akan dijaga ketat selama rangkaian hari raya Umat Kristiani tersebut. “Pemerintah bersama TNI-Polri ingin memastikan pelaksanaan ibadah natal di Kota Mataram berjalan lancar dan aman,” terangnya.
Pengamanan tidak hanya dari aparat kepolisian, TNI, dan Sat. Pol PP melainkan pengamanan secara sukarela dilakukan oleh organisasi masyarakat seperti Lang-Lang, Pecalang, Banser NU, dan organisasi lainnya.
Penerapan standar operasional prosedur terhadap jemaat yang ingin beribadah ke gereja pasti dilakukan oleh masing-masing pengurus gereja maupun tempat peribadatan lainnya. Mantan Camat Ampenan menegaskan, Pemkot Mataram akan membuat desk nataru sesuai surat edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia. “Desk Nataru akan terakomodir mulai dari jumlah personil pengamanan, kesiapan dan termasuk poskonya,” jelasnya.
Ditegaskan, desk nataru lebih merapikan kerja-kerja petugas dalam menyambut tahun baru. Di satu sisi, perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru di Kota Mataram berjalan aman dan lancar. Meskipun demikian, pemerintah dan aparat keamanan tidak boleh lengah karena di Kota Mataram paling banyak lokasi peribadatan seperti gereja serta warga luar Kota Mataram melaksanakan ibadah di hotel. “Mungkin kaum patriat kita yang sedang berlibur dan memilih merayakan ibadah di hotel. Perayaan di hotel juga akan kita jaga ketat, tetapi memang selama ini pelaksanaan natal di Kota Mataram tetap aman,” ujarnya. (cem)
