Mataram (Suara NTB) – Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi NTB Abdul Azis menegaskan ketersediaan pangan pokok strategis menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 telah tersedia dengan baik. Pangan pokok strategis seperti beras, jagung, daging sapi, daging ayam, minyak goreng, gula pasir, cabai rawit, cabai besar, bawang merah, bawang putih, dan kedelai cukup tersedia berdasarkan data DKP.
Abdul Azis mengatakan, upaya yang dilakukan untuk menjamin stok diantaranya dengan penguatan cadangan pangan atau optimalisasi gudang cadangan pangan. Selanjutnya distribusi pemantauan dan pengawasan pangan strategis, memantau produksi, stok dan distribusi pangan secara berkala untuk memastikan ketersediaan pangan.
“Dari Dinas DKP ini tetap turun, ada enumerator di semua pasar kabupaten/kota se NTB dan itu biayanya dari Badan Pangan Nasional dalam bentuk dana dekonsentrasi. Itu kita kasi honor setiap hari terkait dengan ketersediaan pangan di 10 kabupaten/kota,” kat Abdul Azis akhir pekan kemarin.
Hal lain yang dilakukan oleh DKP NTB kata Azis yaitu kerja sama dengan stakeholder misalnya kolaborasi dengan Bulog, distributor dan petani binaan. Selanjutnya koordinasi dengab lintas sektor untuk pengawasan pasokan dan harga pangan.
“Yang sudah kami lakukan saat ini adalah menfasilitasi antara pelaku usaha ayam petelur di Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan para supplier di Pulau Sumbawa, terutama yang ada di Bima dan Dompu,” katanya.
Pihak DKP NTB bersama stakeholder juga melakukan gerakan pasar murah di beberapa titik untuk mengatasi lonjakan harga komoditas. Harga yang ditawarkan di bawah harga pasar guna menetralisir pasar sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Kami juga mendorong diversifikasi pangan lokal dan memberikan pelatihan tentang pengelolaan pangan B2SA atau beragam, bergizi, seimbang, dan aman” imbuhnya.
Untuk beras, terdapat stok sebanyak 28 ribu ton di Gudang Bulog untuk cadangan pangan pemerintah (CPP). Ada juga cadangan jagung sebanyak 51 ribu ton yang belum dikeluarkan. Ada juga cadangan pangan pemerintah daerah sebanyak 281 ton.
“Kita pemerintah daerah provinsi ada 100 ton. Terdapat juga cadangan beras yang ada di lumbung pangan masyarakat ”ujarnya. (ris)