PENJABAT (Pj) Gubernur NTB, Hassanudin menyampaikan, tema peringatan HUT Provinsi NTB tahun ini adalah “Mewujudkan NTB Hebat Menuju Indonesia Emas 2045″. Kata hebat ini, diakronimkan sebagai harmonis, efektif dan efisien, berkelanjutan, akuntabilitas, transparan.
“Tema yang kita usung kali ini memiliki makna yang mendalam dan strategis, mencerminkan semangat kolektif kita untuk menjadikan NTB sebagai bagian dari cita-cita nasional mencapai Indonesia Emas 2045, saat negara kita genap berusia 100 tahun,” kata Hassanudin pada Rapat Paripurna dalam rangka Memperingati HUT Provinsi NTB ke 66 tahun 2024 yang berlangsung di Kantor DPRD NTB, Senin, 16 Desember 2024.
Menurut purnawirawan perwira tinggi TNI ini, 66 tahun perjalanan NTB adalah kisah tentang kerja keras, ketekunan, dan semangat gotong- royong. Sejak awal berdirinya, provinsi ini telah menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan infrastruktur, ketimpangan ekonomi, hingga dinamika sosial yang kompleks. Namun dengan semangat persatuan dan kerja sama semua pihak, NTB terus melangkah maju menjadi provinsi yang terus berkembang.
Kata Hassanudin, saat ini, NTB bukan hanya dikenal sebagai provinsi dengan keindahan alam yang menakjubkan, tetapi juga sebagai pusat kegiatan internasional. Berbagai perhelatan tingkat nasional dan internasional telah menjadi ikon kebangkitan NTB.
Event-event ini katanya tidak hanya membawa NTB ke panggung dunia, tetapi juga menjadi lokomotif ekonomi yang menggerakkan berbagai sektor, mulai dari pariwisata hingga UMKM.
“Namun, sebagaimana kita tahu, kemajuan sebuah daerah tidak hanya diukur dari seberapa banyak event internasional yang berhasil kita selenggarakan. Kemajuan adalah tentang bagaimana masyarakat merasakan manfaat dari pembangunan itu sendiri,” tegasnya.
Selama masa transisi kepemimpinan di NTB, ada berbagai pencapaian yang dinilai membanggakan. Salah satunya adalah peresmian smelter tahun ini oleh Presiden RI periode 2014 – 2024 Jokowi yang menjadi tonggak sejarah baru bagi perekonomian NTB.
Smelter dengan investasi Rp21 triliun ini bukan hanya mega proyek infrastruktur, tetapi simbol transformasi ekonomi menuju kemandirian. Dengan proyeksi 900 ribu ton konsentrat tembaga per tahun dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat lokal, ini adalah langkah maju menuju kemandirian daerah yang berlandaskan potensi lokal.
Dalam kurun waktu tahun 2024, provinsi NTB juga telah mencatatkan berbagai capaian penting, misalnya terkait angka Kemiskinan. Pada Maret 2024, tingkat kemiskinan di NTB tercatat sebesar 12,91 persen, dengan jumlah penduduk miskin mencapai 709 ribu orang. Angka ini menunjukkan penurunan signifikan sebanyak 42,22 ribu orang dibandingkan dengan Maret 2023.
Kemudian, berkat berbagai program inovatif, salah satunya pepadu plus, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di NTB turun menjadi 2,73 persen pada agustus 2024, mengalami penurunan sebesar 0,07 persen dibandingkan Agustus 2023.
“Stunting juga demikian, dimana angka stunting di NTB berhasil turun signifikan, dari 32,7 persen menjadi 24,6 persen, dengan penurunan sebesar 8,1 persen, yang merupakan penurunan tertinggi se Indonesia dan diapresiasi langsung oleh Wakil Presiden RI dalam Rakornas kepala daerah se-Indonesia 7 Novemver 2024 di Sentul Bogor,” ujarnya.
Sementara itu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga menunjukkan pertumbuhan. Pada tahun 2024, IPM NTB tercatat 73,10, meningkat 0,73 poin atau 1,01 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Seluruh dimensi pembentuk IPM mengalami peningkatan, khususnya standar hidup layak dan pengetahuan. (ris)