Tanjung (Suara NTB) – Tak terasa, jabatan Bupati dan Wakil Bupati berada di penghujung periode. Di tahun keempat kepemimpinan (2021-2024), Bupati Lombok Utara, mengingatkan prinsip pelayanan seorang pemimpin, yaitu tidak banyak keinginan serta bekerja dengan ikhlas.
“Nendeq loeq kemeleq ( jangan banyak keinginan). Tapi kerja dengan ikhlas, membangun kabupaten tercinta,” tegas Djohan dalam konferensi pers Senin, 16 Desember 2024.
Untuk diketahui, pada konferensi pers penghujung masa jabatan, Bupati didampingi oleh Wakil Bupati, Danny Karter Febrianto Ridawan, dan kepala OPD.
Djohan tercatat 2 periode memimpin Lombok Utara, yakni tahun 2011-2015, dan 2021-2024. Periode pertama, Djohan didamipingi Wakil Bupati, Najmul Akhyar kala itu. Sedangkan di periode kedua, Djohan didampingi Wakil Bupati, Danny Ridawan.
Keduanya, membagikan suka-duka selama membangun daerah dengan slogan Gumi Tioq Tata Tunaq. Berbagai keberhasilan telah diraih. Dari penurunan angka kemiskinan, penurunan stunting, keluar dari daerah tertinggal, daerah inovatif. Sementara dari aspek pembangunan, Djohan kembali menegaskan pentingnya daya dukung infrastruktur baik kantor layanan publik, jalan, serta akses kebutuhan dasar pada sektor pendidikan, kesehatan dan ekonomi.
Di tahun keempat pada periode keduanya, Djohan-Danny juga berhasil menaikkan angka Pendapatan Asli Daerah (PAD) menjadi Rp 320 miliar di 2024. Ia mengingat, angka PAD ini berangkat dari angka ganya Rp 8 miliar pada tahun pertama periode pertamanya menjabat.
 “Dulu awal berdirinya KLU, pada 2008 itu (PAD) hanya Rp 8 miliar, sekarang target kita Rp 253 miliar (tercapai Rp 320 miliar pada Desember 2024). Ini capaian yang cukup berarti,” ucapnya.
Selanjutnya, di bidang infrastruktur, sejumlah pembangunan sudah terealisasi. Antara lain, 303,6 dari total 400 km panjang jalan kabupaten dalam kondisi bagus. Ia juga mewariskan gedung kantor bupati, kantor DPRD (proses bangun), dan sejumlah kantor OPD.
“Angka kemiskinan turun hampir 20 persen selama 16 tahun KLU berdiri. Angka stunting juga berhasil kita turunkan hingga pada angka 13 persen,” sebutnya.
“Alhamdulillah, pembangunan daerah kita mengalami kemajuan yang sangat berarti. Banyak penghargaan yang kita dapatkan dari pemerintah pusat maupun daerah,” sambung dia.
Sebagai Bupati, ia juga merasa mendapat kado pada tahun terakhir. Dimana, daerah yang ia pimpin, telah keluar dari daerah tertinggal pada 2024.
“Lombok Utara telah resmi keluar dari status daerah tertinggal di NTB. Ini sudah disahkan oleh Kementerian Desa,” tandas Djohan. (ari)