Mataram (Suara NTB) – Sejumlah kebijakan baru mewarnai Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun 2025 untuk masuk perguruan tinggi negeri (PTN). Salah satunya, sekolah yang menggunakan e-Rapor dalam pengisian PDSS akan mendapatkan tambahan kuota siswa eligible sebesar 5 persen. Pihak sekolah mengapresiasi kebijakan itu. Meski demikian, diharapkan ada afirmasi bagi sekolah pinggiran agar lebih banyak siswa dari sekolah itu diterima di PTN.
Kepala SMAN 1 Kayangan, Moch. Fatkoer Rohman, S.Pd., pada Minggu, 22 Desember 2024 mengatakan, sinkronisasi e-Rapor dengan Pangkalan Data Siswa dan Sekolah (PDSS) sangat bagus, karena bisa lebih cepat, serta untuk mengurangi upaya menaikkan atau mark up nilai siswa. Meski ia sendiri meyakini masih ada dugaan mark up nilai siswa itu.
Di samping itu, ia berharap ada ketentuan afirmasi bagi sekolah pinggiran atau yang berada di daerah saat SNBP 2025. Afirmasi itu perlu dilakukan agar siswa dari sekolah pinggiran bisa lebih banyak diterima di PTN melalui jaluar SNBP. Kebijakan afirmasi itu bisa berupa sekian persen kuota khusus untuk sekolah yang jarang bisa lolos masuk SNBP atau SNBT. Tentu kriteria sekolah yang berhak mendapat afirmasi itu harus dibahas terlebih dahulu.
“Harapan saya ada semacam afirmasi kepada sekolah-sekolah pinggiran agar tidak ketinggalan terus soal jumlah yang diterima di PTN,” harap Fatkoer.
Sementara itu, di SMAN 1 Kayangan, pihaknya sudah berkoordinasi untuk persiapan SNBP. Berbagai persiapan telah dilakukan, antara lain membentuk tim yang bertugas mendampingi siswa. Kemudian, menyeleksi 50 persen siswa yang eligible atau berhak mendaftar SNBP berdasarkan peringkat teratas.
“Mengapa 50 persen? Karena 5 persen-10 persen sebagai cadangan. Untuk kuota tambahan e-Rapor kemungkinan bisa kami ambil atau tidak. Kami masih menganalisis apakah ribet atau tidak bila ngisi PDSS melalui e-Rapor,” ungkap Fatkoer.
SMAN 1 Kayangan terakreditasi A. Artinya, 40 persen siswa terbaik bisa mendaftar SNBP. Pihaknya berharap ada peningkatan siswa diterima di PTN melalui jalur SNBP pada tahun 2025.
“Harapan yang diterima meningkat dari tahun sebelumnya. Tahun 2024, yang diterima melalui SNBP keseluruhan 39 orang masuk PTN,” ujar Fatkoer.
Sebagai informasi, Terdapat tiga jalur masuk Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) untuk perguruan tinggi negeri, yaitu SNBP; Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT); dan Seleksi Mandiri. Rangkaian SNBP dimulai dengan tahap pengumuman kuota sekolah pada 28 Desember 2024. Pada tahap pengumuman kuota sekolah itu, sekolah akan mendapatkan informasi terkait jumlah siswanya yang dapat mengikut SNBP 2025.
Jumlah kuota ini diambil berdasarkan akreditasi sekolah. Ketentuan akreditasi yaitu, bagi sekolah terakreditasi A, maka 40 persen siswa terbaik di sekolah eligible atau bisa mendaftar SNBP. Sementara sekolah dengan akreditasi B, 25 persen siswa terbaik di sekolah eligible untuk mendaftar SNBP. Sedangkan, sekolah dengan akreditasi C dan lainnya, hanya 5 persen siswa terbaik di sekolah yang eligible untuk mendaftar SNBP.
Untuk tahap selanjutnya, sekolah harus memastikan telah memiliki akun SNPMB untuk dapat melakukan pengisian PDSS dan pemeringkatan siswa eligible. Jalur SNBP menggunakan pendekatan penelusuran prestasi akademik melalui nilai rapor serta mempertimbangkan prestasi akademik dan non-akademik lainnya.
Peserta SNBP adalah siswa SMA/SMK/MA/Sederajat kelas terakhir pada tahun 2025 yang memiliki catatan prestasi unggul. Setiap PTN menetapkan kuota minimum sebesar 20% untuk jalur ini. Proses seleksi dimulai dengan pengisian data nilai rapor siswa oleh pihak sekolah melalui sistem PDSS. (ron)