PELAKU industri pariwisata memuji keberhasilan pemerintahan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming menurunkan harga tiket pesawat pada momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 yang sekian lama sangat sulit sekali diturunkan. Meski demikian, pelaku industri pariwisata juga berharap penurunan harga tiket pesawat ini bisa sustainable (berkelanjutan).
“Kami berharap diskon ini tidak hanya berlaku saat momen-momen puncak seperti Nataru saja. Dengan harga tiket yang lebih terjangkau, diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan sepanjang tahun,” ujar Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Provinsi NTB, Sahlan M Saleh, pekan kemarin.
Sahlan yang juga Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Provinsi NTB ini menyambut baik inisiatif pemerintah dalam menurunkan harga tiket pesawat sebesar 10%. Namun, ia menekankan pentingnya keberlanjutan kebijakan ini untuk terus mendorong peningkatan kunjungan wisatawan, terutama wisatawan domestik.
Sahlan menjelaskan bahwa penurunan harga tiket pesawat selama Nataru telah memberikan dampak positif terhadap peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke NTB. Namun, ia meyakini dengan adanya diskon yang berkelanjutan, potensi pertumbuhan sektor pariwisata akan semakin besar.
“Kami mengusulkan agar maskapai penerbangan dapat memberikan harga promo untuk kelas bisnis atau kelas atas. Hal ini dapat menjadi alternatif bagi wisatawan yang menginginkan kenyamanan lebih,” imbuhnya.
Sahlan memperkirakan bahwa penurunan harga tiket pesawat akan berdampak pada peningkatan jumlah wisatawan sekitar 15-20% selama periode Nataru. Namun, ia juga mengingatkan bahwa perencanaan perjalanan membutuhkan waktu, sehingga dampak penuh dari kebijakan ini baru akan terlihat secara signifikan pada tahun depan.
Diketahui, penurunan harga tiket pesawat ini merupakan hasil dari upaya pemerintah dalam mendorong pertumbuhan sektor pariwisata. Beberapa langkah yang telah dilakukan antara lain potongan tarif jasa kebandarudaraan, diskon harga avtur, dan penurunan fuel surcharge. Dengan harga yang lebih terjangkau, diharapkan dapat meningkatkan daya tarik destinasi wisata di NTB dan membuka peluang bagi pelaku usaha di sektor pariwisata untuk berkembang.(bul)