Praya (Suara NTB) – Langkah tegas aparat kepolisian dalam memberantas kasus peredaran narkoba di Desa Bleke Daye Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah (Loteng) dengan menggelar operasi penggerebekan skala besar pekan kemarin mendapat apresiasi warga setempat. Warga pun berharap operasi tersebut bisa memberikan efek jera bagi para pelaku maupun pihak terkait lainnya, sehingga peredaran narkoba di Desa Bleke Daye bisa terus menurun.
Tidak kalah penting bagaimana aparat penegak hukum dalam hal ini kepolisian bisa terus konsisten melakukan langkah-langkah tegas dalam upaya menekan peredaran narkoba di Desa Bleke Daye. Pasalnya, masih banyak para pengedar narkoba yang saat operasi berlangsung berhasil kabur. “Saat pengerebakan berlangsung kami mendengar cerita bahwa mereka (pengedar narkoba) banyak yang sempat kabur,” ungkap seorang warga Desa Bleke, kepada Suara NTB, Sabtu, 1 Februari 2025.
Ia mengaku kalau warga di Desa Beleke Daye sudah lelah dengan perilaku para pengedar narkoba tersebut. Yang selama ini sangat mengganggu stabilitas kehidupan masyarakat desa. Maraknya peredaran narkoba tersebut juga sudah mengancam para generasi muda Desa Beleke Daye. Karena tidak hanya menyebabkan kehancuran secara ekonomi, tetapi juga secara mental.
Peran pemerintah desa setempat dalam upaya membantu pemberantasan peredaran narkoba diharapkan juga bisa lebih optimal dengan membangun komunikasi yang intens dengan semua lini masyarakat Desa Bleke. Sehingga ke depannya akan bisa terbangun kolaborasi dan sinergi yang kuat di desa dan, pada akhirnya peredaran narkoba di Desa Bleke Daye bisa diberantas.
“Momentum ini diharapkan bisa menjadi titik awal bagi terbangunnya kolabirasi dan sinergi yang baik antar pemerintah desa dengan semua lini masyarakat. Dalam rangka bersama-sama memberantas peredaran narkoba yang sudah sangat meresahkan masyarakat Desa Beleke Daye,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan Penjabat Kepala Desa Beleke Daye Juherman SIP., yang dikonfirmasi terpisah. Secara khususnya pihaknya menyampaikan apresiasi kepada aparat kepolisian atas langkah tegas diambil terhadap para pengedar narkoba di wilayahnya. Ia pun mengaku saat ini kondisi Desa Bleke Daye secara umum sangat kondusif.
“Mewakili masyarakat Desa Beleke Daye kami sampaikan terima kasih terkait patroli skala besar yang dilakukan oleh kepolisian kemarin. Sampai hari ini wilayah Desa Beleke Daye terasa nyaman sesuai harapan selama ini. Situasi juga sangat kondusif,” tegasnya.
Terpisah, Kasat Resnarkoba Polres Loteng Iptu Fedy Miharja, pada acara PWLT Press Talk di de Balen Soultan Hotel Poltekpar Lombok, Sabtu sore mengatakan, kalau proses penyidikan terhadap para tersangka yang diamankan dalam operasi skala besar pada Kamis, 30 Januari 2025, saat ini masih berlangsung. Pihaknya masih mendalami peran dari masing-masing tersangka yang sudah diamankan tersebut.
Termasuk peran dari ibu-ibu yang turut diamankan saat operasi berlangsung. “Terhadap ibu-ibu yang kita amankan bila hari, masih kita dalami peranya. Apakah memang ada keterlibatan secara langsung sebagai pengedar. Atau memang hanya sebatas ikut bereaksi secara spontan saja saat para terduga pengedar narkoba diamankan oleh aparat kepolisian,” terangnya.
Sebelumnya, aparat Polres Loteng telah menetapkan sebanyak 25 orang tersangka pasca penggerebekan skala besar d Desa Beleke Daye. Di mana delapan di antaranya perempuan dan ibu-ibu yang turut diangkut lantaran menghalang-halangi aparat kepolisian saat operasi berlangsung. Dalam operasi tersebut polisi mengamankan narkoba sebesar 19 gram lebih, uang tunai sekitar Rp 26 juta lebih serta seratusan senjata tajam hingga senjata api rakitan. (kir)