Dompu (Suara NTB) – Dua orang nelayan asal Nangakara Kecamatan Pekat yang dikabarkan hilang diseret arus laut saat memancing di pantai Nangakara Kecamatan Pekat pada Jumat, 1 Februari 2025 akhirnya kembali dengan selamat. Alimudin (35) dan Mahirudin (54) berhasil menepi di laut Motitoi Desa Tolokalo Kecamatan Kempo pada Jumat, 1 Februari 2025.
Informasi kedua nelayan ini hilang diseret arus banjir dari warga Nangakara yang sudah mengingatkan keduanya untuk kembali sebelum cuaca ekstrem terjadi pada Jumat pagi. Sekitar jam 11 siang, kedua nelayan ini sudah tidak terlihat. Keduanya pun dikabarkan menghilang dan usai Jumatan, tim gabungan dari Polsek Pekat memulai pencarian. Upaya pencarian akhirnya dihentikan pada Jumat sore karena cuaca ekstrem dengan gelombang tinggi dan angin kencang, serta jarak pandang yang terbatas.
Kadua nelayan ini tiba – tiba kembali ke kampungnya sekitar Sabtu, 1 Februari 2025 dini hari setelah menumpang kendaraan. Kehadiran Alimudin dan Mahirudin ini membuat warga sekitar dan keluarganya terharu. Terlebih rencana pencarian keduanya akan Kembali dilakukan pada Sabtu pagi oleh tim gabungan Polsek Pekat.
“Alimudin dan Mahirudin terseret arus laut sebelum akhirnya berhasil mencapai pesisir Pantai Moti To’I Desa Tolokalo Kempo pada Jumat malam. Keduanya menuju jalan raya dan menumpang truk untuk pulang,” kata Kapolsek Pekat, Iptu Rahmadun Siswadi, SH melalui Kasi Humas Polres Dompu, AKP Zuharis, SH pada Sabtu, 1 Februari 2025.
Berdasarkan pengakuan kedua nelayan, mereka sudah pasrah dengan gelombang besar yang mengombang ambingnya di luat. Ketika malam tiba, arus laut yang mulai tenang dan membuat keduanya berhasil mencapai pesisir Pantai Moti To’I dan menumpang di truk yang melintas. “Saat kita melakukan pencarian habis Jumatan, kami sempat pesimis. Tapi Tuhan masih memberi mereka kesempatan untuk Kembali. Kami sangat bersyukur,” ungkapnya.
Kembalinya kedua nelayan ini membuat haru di tengah keluarga. Apalagi warga setempat juga melihat cuaca ekstrem di laut Nangakra pada awal kabar kehilangan keduanya. Sehingga diperkirakan tidak akan kembali dalam keadaan selamat.
Kapolsek pun mengingatkan para nelayan untuk selalu memperhatikan cuaca sebelum melaut. Karena saat ini cuaca sedang tidak bersahabat untuk melaut, dan bahkan diperingatkan untuk tidak melaut karena cuaca ekstrem dengan gelombang tinggi, angin kencang dan jarak pandang yang terbatas Ketika hujan tiba. “Kalua melaut saat ini, agar tidak jauh dari pesisir pantai. Tapi kalau tidak memungkinkan, lebih baik menunda melaut agar tidak terulang tragedy ini,” ingatnya. (ula)