LURAH Tanjung Karang, H. Achmad Gunawan, S.IP., mengatakan persaingan pasar yang ketat dan tidak adanya kesepakatan harga menjadi salah satu alasan mengapa harga seafood di Loang Baloq cukup tinggi. Selain itu, musim juga cukup berpengaruh terhadap peningkatan harga makanan laut yang ada di kawasan wisata ini.
“Memang karena persaingan pasar terus tidak ada kesepakatan di harga, tapi kalau sekarang lagi musim angin hujan memang agak mahal harga ini,” ujarnya saat dihubungi Ekbis NTB, Minggu, 2 Februari 2025.
Dengan harga seafood yang cukup tinggi, Achmad memastikan bahwa seafood yang dijual di sekitar pinggir jalan wisata Loang Baloq cukup bersih. Dikatakan, beberapa pedagang telah mengantongi sertifikasi halal dari Kementerian Agama.
Pemerintah setempat juga telah berupaya meningkatkan kebersihan dengan membagikan satu tong sampah untuk setiap lima lapak, yang kemudian diangkut oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) setiap pagi dan sore hari.
Namun, untuk keseragaman harga, diperlukan intervensi dari pihak terkait seperti Dinas Perdagangan serta Dinas Koperasi dan UMKM agar harga tetap stabil.
“Untuk yang keseragaman harga perlu kita turun bersama mungkin dari Dinas Perdagangan atau dari Dinas Koperasi dan UMKM mungkin nanti kita perlu untuk keseragaman harga ini,” katanya.
Dikatakan, terdapat sedikit kendala dalam melakukan penataan terhadap pedagang seafood yang ada di kawasan tersebut. Pasalnya, kios-kios di kawasan ini masih beroperasi dengan sistem sewa lahan.
Meski ada perusahaan yang tertarik untuk bekerja sama dalam memperindah kawasan wisata Loang Baloq, khususnya lapak pedagang seafood yang ada di pinggir jalan. Mereka masih memiliki kendala yaitu kepemilikan lahan yang terbagi di antara beberapa pemilik
“Ini ada kendala di pemilik lahan, pemilik lahan kan tidak hanya satu atau dua orang, itu disewa oleh pedagang, jadi kalau mau berbuat banyak itu agak di sana kendala kita karena bukan milik pribadi,” ucapnya.
Kendati demikian, Pemerintah Kota Mataram tetap mendorong realisasi memperindah lapak seafood yang ada di kawasan tersebut. Rencananya, akan dibuat sebagai one-stop shopping untuk kuliner seperti yang ada di Pantai Cantik yang ada di kawasan wisata Loang Baloq.
Rencana penyeragaman lapak ini akan dilakukan dalam waktu dekat, diharapkan dapat direalisasikan pada tahun 2025 ini. “Rencana pengeragaman lapak mudah-mudahan bisa tahun 2025 ini. Tinggal kita kirim proposal untuk bisa disetujui,” pungkas Achmad. (era)