Kantor Gubernur NTB diresmikan tahun 1977 oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) saat itu Amir Machmud. Itu artinya, bangunan pusat pemerintahan di Provinsi NTB ini sudah berusia 47 tahun. Di bagian plafon depan Kantor Gubernur NTB atau persis berada di atas lobi ruang kerja Gubernur NTB sudah lapuk termakan usia.
“COBA lihat itu,” ujar Penjabat (Pj) Gubernur NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si., pada sejumlah wartawan dan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sambil menunjuk bagian plafon bangunan di Gedung I Kantor Gubernur NTB yang sudah lapuk dan rusak.
Plafon yang terbuat dari kayu berwarna cokelat tersebut sudah banyak yang lapuk. Bahkan boleh dikata tinggal menunggu waktu untuk menimpa yang ada di bawahnya. Beberapa di antara kayu tersebut sudah jatuh, sehingga membuat bangunan kantor pemerintahan tingkat provinsi ini terkesan kumuh.
Menurutnya, itu adalah salah satu alasan dilakukan renovasi Kantor Gubernur NTB, selain menyesuaikan dengan kebutuhan sekarang ini. Sejak kantor gubernur berdiri hingga sekarang ini, tidak pernah direnovasi. Sedangkan kebutuhan ruangan dengan fasilitas lengkap juga semakin meningkat. Sementara di masa mendatang, NTB akan menjadi tuan rumah bersama pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2028 bersama Provinsi NTT. Belum lagi kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibition) yang membutuhkan tempat-tempat representatif, salah satunya di kantor gubernur.
Belum lagi beberapa kamar kecil atau toilet tidak difungsikan, karena jaringan pipa yang ditanam 47 tahun silam tersebut sudah rusak. Jikapun diperbaiki, seperti disampaikan Kepala Biro Umum Setda NTB Hendra Saputra, S.STP., M.H., membutuhkan biaya ekstra. Bagaimana tidak, jaringan pipa harus dipasang lagi dari awal dan mengharuskan merobohkan bagian bangunan gedung yang lain.
Selain itu, ungkapnya, jika melakukan perbaikan kamar kecil akan sia-sia, karena akan dibongkar saat renovasi bangunan dilakukan. Untuk itu, dirinya lebih memilih menutup sementara kamar kecil yang rusak sambil menunggu dilakukan renovasi gedung secara keseluruhan.
Tidak hanya itu, instalasi listrik yang ada sudah tidak sesuai dengan peruntukannya. Jika pada awal dibangun, instalasi listrik hanya dipergunakan untuk penerangan. Namun, dengan semakin berkembangnya zaman dan teknologi membutuhkan penggunaan instalasi listrik yang tepat dan sesuai, yakni untuk air conditioner (AC), charging laptop, smartphone dan lainnya, sehingga bisa mencegah terjadinya kebakaran.
Pj Gubernur juga meminta masyarakat untuk mengabadikan diri di beberapa ikon yang ada di Kantor Gubernur NTB. Salah satunya, monumen bambu runcing yang persis berada di bagian depan. Bagi tamu yang berasal dari luar daerah sering memanfaatkan monumen ini sebagai latar belakang untuk berfoto.
“Ayo berfoto di sini sebelum dirobohkan,” ajaknya. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh wartawan dan juga sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah untuk berpose bersama.
Monumen ini akan dirobohkan dan akan dijadikan sebagai lobi atau tempat menunggu bagi tamu yang ingin bertemu dengan pimpinan daerah (gubernur, wakil gubernur dan sekretaris daerah).
Sebelum dirobohkan, OPD yang ada di Gedung I dipindahkan ke Gedung II yang berada di sebelahnya. Khusus untuk ruang kerja Gubernur akan dipindahkan ke Pendopo Gubernur NTB dan Penjabat Sekda NTB dipindahkan ke Pendopo Timur.
Sementara beberapa OPD, seperti Biro Organisasi, Biro Pemerintahan dan Biro Pengadaan Barang dan Jasa Setda NTB pindah ke Gedung II. Seperti Biro Organisasi dan Biro Pemerintahan Setda NTB sudah pindah ke Gedung II. Sementara Bagian Protokol pada Biro Administrasi Pimpinan sedang bersiap-siap untuk pindah.
“Kita di Bagian Dokumentasi sudah pindah. Soal ruangan yang satu itu dan kita pakai sebelumnya untuk Bagian Protokol,” ungkap Kepala Bagian Dokumentasi pada Biro Administrasi Pimpinan, Lalu Ismunandar.
Hal senada disampaikan Pelaksana Harian Kepala Biro Organisasi Setda NTB Saharudin, jika pihaknya sudah disurati oleh Biro Umum untuk segera pindah ke Gedung II, karena Gedung I akan dilakukan renovasi.
“Kita sudah pindah begitu menerima surat dari Kepala Biro Umum,” ujarnya pada Suara NTB. Pihaknya segera pindah agar nanti ketika dilakukan renovasi tidak mengganggu kinerja, karena pindah ruangan secara mendadak. (ham)