Selong (Suara NTB) – Kabupaten Lombok Timur (Lotim) terus mempertahankan statusnya sebagai daerah yang selalu mencatat surplus produksi beras. Luas areal tanam Oktober 2024 – September 2025 sejumlah 60.885 hektar (ha) dengan estimasi produktivitas lahan rata rata 5,65 ton per hektar.
Demikian dijelaskan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Lotim, Lalu Fathul Kasturi menjawab Suara NTB, Kamis, 6 Februari 2025. Menurutnya, areal tanam periode 2025 ini diakui merupakan terluas selama tiga tahun terakhir, sehingga diyakini, akan terjadi peningkatan produksi yang cukup signifikan.
Jika dikalkulasikan, 60.885 ton hektar dikali dengan rata-rata produksi 5,65 ton per hektar, maka Lotim tahun 2025 ini bisa memproduksi setara gabah sebanyak 344 ribu ton. Konversi gabah ke beras, estimasinya akan mencapai 220 ribu ton dikurangi rata-rata konsumsi per kapita per tahun di Kabupaten Lotim, maka masih surplus puluhan ribu ton.
“Kabupaten Lombok Timur memainkan peran penting sebagai lumbung pangan nasional,” klaimnya.
Dengan rata-rata produktivitas lahan 5 ton, tambahnya, jika dilihat di areal lahan produktif lainnya, produksi padi di Lotim bisa mencapai 9 ton per hektar.
Karena produksi yang surplus, sangat tepat menjadikan Lotim sebagai limbung pangan nasional. Selama ini Lotim memang selalu menjadi penyuplai kebutuhan beras daerah lain.
Selanjutnya dikatakan, dibandingkan periode tanam 2023-2024 lalu, luas areal tanam mencapai 44 ribu ha dengan produktivitas lahan rata-rata 5,3 ton. Terjadi penurunan dibandingkan estimasi tahun ini. Hal ini terjadi karena tahun lalu terjadi el nino cukup panjang. Sementara tahun ini, curah hujan sangat mencukupi kebutuhan air tanaman padi.
Dengan luas tanam yang semakin luas dan produktivitas yang stabil, Lotim terus menjadi harapan dalam ketahanan pangan nasional, memastikan bahwa keberlanjutan produksi pangan tetap terjaga untuk masa depan yang lebih baik.(rus)
