Mataram (Suara NTB) – Menjadikan NTB sebagai daerah sport tourism tidaklah salah. Selain event MotoGP yang digelar di Sirkuit Mandalika, MXGP di Sumbawa dan Lombok, olahraga paragliding (paralayang) juga memiliki potensi besar. Selain bertanding di kejuaraan yang diikuti juga bisa mempromosikan objek wisata yang dikunjungi melalui media sosial (medsos)nya masing-masing.Pada awal Juli mendatang, Lombok menjadi tuan rumah penyelenggaraan paragliding tingkat ASEAN dan dunia.
Menurut Ketua Paramotor Provinsi NTB Ibnu Salim, S.H., M.Si., tanggal 6-9 Juli akan digelar Asian League Paragliding Accuracy 2024 di Sky Lancing, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng. Setelah kejuaraan ini dilanjutkan dengan Paragliding Accuracy World Cup tanggal 11-14 Juli 2024 di lokasi yang sama.”Dua-duanya di Sky Lancing. Dua event beruntun. Untuk ASEAN yang daftar 10 negara. Untuk Paragliding World Cup, ada 16 negara. Ada Arab Saudi, Korea Selatan, Mongolia, Jerman, China, Uni Emirat Arab, Jepang, Serbia, Rumania, Singapura, Indonesia, Thailand dan beberapa negara lainnya,” ungkapnya, kemarin.
Menurutnya, event ini gratis bagi penonton. Hal ini mengangkat pariwisata yang ada di NTB. Apalagi per negara mengirimkan 7 atlet, 2 putri, 5 putra dan harus mendapatkan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat.
Adanya event kejuaraan paragliding berskala ASEAN dan dunia di Sky Lancing, ungkapnya, bertujuan pihaknya ingin terus mempromosikan pariwisata yang ada di daerah ini. “Tidak hanya keindahan alam, tapi juga seni budaya. Karena dalam prosesnya nanti, kita akan melakukan penyambutan -penyambutan dengan kesenian khas daerah kita,” terang Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi NTB ini.
Kejuaraan ini, tambahnya, tidak hanya satu manfaat, selain para peserta dapat terbang atau bertanding, mereka juga bisa dapat berwisata udara melihat keindahan pantai dan alam yang ada di daerah ini. Terlebih, berdasarkan pengakuan dari atlet-atlet dunia yang sudah mencoba Sky Lancing, jika lokasi ini merupakan spot olahraga terbang terbaik. “Karena kondisi anginnya tidak ekstrem. Atlet mampu menyesuaikan arah angin, sehingga lokasi ini menjadi lokasi favorit bagi atlet paragliding tingkat dunia,” klaimnya.
Untuk itu, pihaknya akan menjadikan agenda tahunan pemerintah, baik provinsi dan Kabupaten Lombok Tengah untuk terus melakukan kejuaraan secara berkelanjutan, karena dampak bagi promosi pariwisata NTB cukup bagus.
“Kejuaraan ini tidak hanya atlet yang bertanding saja, tapi tim pendukung juga banyak. Selain mampu mempromosikan pariwisata lewat rekaman udara atlet, juga berdampak pada perekonomian masyarakat sekitarnya,” terangnya. (ham)