spot_img
Sabtu, Februari 8, 2025
spot_img
BerandaPENDIDIKANKekurangan Guru Masih Menjadi Tantangan SLB di Mataram

Kekurangan Guru Masih Menjadi Tantangan SLB di Mataram

Mataram (Suara NTB) – Kurangnya guru pendidikan khusus masih menjadi tantangan bagi Sekolah Luar Biasa (SLB) di Mataram sampai saat ini. Kondisi kekurangan guru itu dirasakan juga pihak SLB Negeri (SLBN) 2 Mataram.

Kepala SLBN 2 Mataram, Winarna, M.Pd., ditemui di kantornya, Sabtu (8/2/2025) mengatakan, guru di sekolah yang dipimpinnya hanya berjumlah 25 orang. Sedangkan siswa di SLBN 2 Mataram sebanyak 194 orang.

“Dari 25 total guru, SLBN 2 Mataram hanya memiliki 19 guru yang berlatar belakang Pendidikan Luar Biasa (PLB),” ujar Winarna.

Selama ini pihaknya hanya mengandalkan guru-guru kelas, yang memang tidak mempunyai latar belakang pendidikan khusus. “Namun, alhamdulillah, walaupun seperti itu dengan ketekunan para guru, bisalah memenuhi kebutuhan kami (terkait pendidikan di SLB),” ujar Winarna.

Selain soal kuantitas guru, pihaknya juga kekurangan tenaga pengajar yang memiliki keahlian khusus di bidang keterampilan. Keterampilan yang dimaksud Winarna antara lain membatik, menjahit, melukis, suvenir, tata boga, dan teknologi informasi. Penguasaan keterampilan itu sangat dibutuhkan, mengingat banyak program SLBN 2 Mataram berkaitan dengan keterampilan tersebut.

Kendati demikian, Winarna terus mengupayakan agar setiap guru memiliki keterampilan khusus. “Kami harus memberikan bekal workshop atau penguatan-penguatan terhadap kompetensi itu, ini yang jarang dipunyai tiap sekolah,” ujarnya.

Winarna menegaskan bahwa SLBN 2 Mataram yang terletak di Jalan. Hasanuddin No. 34 Karang Taliwang, Kecamatan Cakranegara ini akan terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Apalagi, kurikulum SLB saat ini mengarah ke model vokasi. Maka dari itu harus mengembangkan banyak model keterampilan.

Kondisi kekurangan guru pendidikan khusus di NTB masih terjadi hingga saat ini. Bahkan, pendaftar Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) untuk formasi guru SLB di NTB biasanya sangat sedikit. Kondisi itu memperparah kekurangan guru SLB di NTB. Berdasarkan data rekrutmen tahun 2022 dan 2023, dari sebanyak 400-an formasi guru SLB, pendaftar hanya 80-an orang

Kekurangan guru pendidikan khusus memang masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah Provinsi NTB. Diberitakan sebelumnya, Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus Dinas Dikbud NTB, Dr. Hj. Eva Sofia Sari, S.Pd., M.Pd., menyampaikan salah satu alasan kekurangan guru, karena tidak ada perguruan tinggi (PT) di NTB yang memiliki Prodi Pendidikan Khusus.

Pada tahun 2025 ini, Universitas Hamzanwadi mulai membuka pendaftaran penerimaan mahasiswa baru untuk Prodi Pendidkan Khusus yang berada di bawah Fakultas Ilmu Pendidikan pada tahun akademik 2025/2026 nanti. Dengan adanya Prodi Pendidikan Khusus di NTB, mahasiswa yang berminat menempuh Prodi Pendidikan Khusus tidak perlu lagi harus keluar daerah. “Dengan begitu peluang untuk merekrut guru pendidikan khusus di NTB semakin besar pada tahun-tahun mendatang,” pungkas Eva. (sib)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO