Giri Menang (Suara NTB) – Pondok Pesantren (Ponpes) Ijtihadul Mu’minin Kuripan (IMK) Dusun Perengge Desa Kuripan Utara Kecamatan Kuripan, Lombok Barat (Lobar) menggelar Haul dan Harlah ke 10 tahun, pada Rabu, 12 Februari 2025. Selama 10 tahun, Ponpes NU IMK berkontribusi untuk pembangunan SDM dan peradaban daerah Lobar khususnya dan NTB umumnya.
Tiap momen peringatan Haul dan Ultah selalu berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, namun tidak pernah lepas dari Uji Publik Tahfidz. Seperti tahun ini, Haul ke 10 ini selain Uji Publik Tahfidzul Qur’an, juga dirangkai dengan Uji Publik Bahasa Arab dan Bahasa Inggris serta Uji Publik Kitab Kuning. Pihak ponpes mulai merintis dan mengklasifikasi jurusan Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan Kitab Kuning, supaya santri santriwati lebih fokus.
Dan hampir di semua jurusan ini santri santriwati selalu mendapatkan prestasi di ajang lomba baik tingkat kecamatan, kabupaten hingga provinsi. Terakhir, santriwati yang jurusan Bahasa Inggris berhasil menjadi juara II di tingkat kabupaten.
Pada momen Hultah kali ini dihadiri pejabat penting diantaranya Kepala Kanwil Kemenag NTB H Zamroni Aziz, Kapolda diwakili Dirbinmas Polda NTB, Kepala Kemenag Lobar H. Haryadi Iskandar, Ketua GP Ansor sekaligus Ketua Komisi IV DPRD Lobar Muhali bersama Wakil Ketua Komisi IV Dr. Syamsuriansyah, M.Kes.,Ketua FKSPP Lobar TGH Nafsin Khalily dan ratusan orang tua wali santri.
Acara diisi beberapa atraksi yang ditampilkan oleh santri santriwati di hadapan tamu undangan dan orang tua mereka. Para santri santriwati unjuk kebolehan dan keterampilan kesenian Hadrah, silat PSHT hingga pidato tiga bahasa. Sesuai tema pada Harlah dan Hultah ke 10 ini, “Memperkuat tradisi, Membangun Peradaban,” pihak Ponpes tetap menjaga tradisi para ulama, orang terdahulu. Seperti zikiran, tahlilan, haul.
“Hari ini kita Hultah Ponpes Ijtihadul Mu’minin ke 10 dan Haul orang tua kami dan masyarakat di sekitar,” kata Sahibudin S.Hi.,MH., selaku Muridul Am Ponpes NU IMK.
Dikatakan, pada tiap acara Haul dan Hultah tak pernah lepas dari kegiatan Uji Publik. Sebanyak 70 santriwati yang mengikuti uji publik di empat jurusan, di hadapan tamu undangan dan orang tua. Dari hasil publik ini, semua santri santriwati berhasil menyelesaikan dengan baik.
Hal ini juga untuk menunjukkan keberhasilan santri santriwati kepada orang tuanya selama mondok di IMK. Selain itu, ini sebagai daya tarik bagi santri santriwati baru yang ingin masuk ke IMK, karena ada jurusan bahasa dan kitab kuning. “Ini sebagai daya tarik, karena kami baru merintis jurusan ini. Kami berharap santri santriwati bisa bertambah. Harapan kami ked epan ponpes ini memiliki gedung khusus, asrama khusus mulai dari Tahfidzul Qur’an, kitab kuning, dan Camp Bahasa,” sambungnya.
Pihaknya berharap dari tiga jurusan ini, menjadi dasar bagi santri santriwati ketika mereka terjun ke masyarakat sudah ada fondasinya. Ketika memperdalam Fiqih sudah ada hapalan Al-Qur’an dengan dalil-dalil di dalam Al-Qur’an. ‘’Dengan belajar Usul Fiqih, mereka cepat mengambil dalil-dalil tersebut. Mereka mampu menggali dengan Kitab Kuning. Selain itu mereka mampu berbahasa terutama bahasa Arab untuk mampu memahami kitab Kuning. Dan mereka juga bisa Bahasa Inggris,’’ ujarnya. (her)