Mataram (Suara NTB) – Dinas Perdagangan Kota Mataram, berharap revitalisasi Pasar Cakranegara bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah. Pasalnya, proposal pengajuan anggaran di pusat belum ada direspon.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram, Uun Pujianto mengatakan, proposal anggaran untuk revitalisasi Pasar Cakranegara, telah diajukan ke pemerintah pusat. Akan tetapi, belum ada kepastian jawaban dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.
Pihaknya berharap revitalisasi pasar di Jalan AA. Gde Ngurah Cakranegara, bisa diperbaiki melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Mataram. “Kalau tidak ada dari pusat bagaimana diupayakan dari APBD,” kata Uun.
Dikatakan, kondisi Pasar Cakranegara sangat parah. Atap rusak dan dibocor. Kondisi pasar becek dan sepi pengunjung. Uun mengatakan, perbaikan tidak cukup dengan anggaran Rp200 juta. Diperkirakan kebutuhan anggaran mencapai Rp15 miliar. “Kalau cuma Rp200 juta tidak cukup anggarannya,” tegasnya.
Mantan Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Kota Mataram mengakui, tidak ada alokasi anggaran untuk perbaikan pasar. Padahal, Pasar Cakranegara direncanakan menjadi pusat grosir pakaian sehingga diharapkan ramai pengunjung. Hal ini dipastikan berdampak pada peningkatan retribusi pasar. “Kalau sekarang kondisi sepi. Kita berharap Pasar Cakra sebagai pusat grosir pakaian,” katanya.
Dengan alokasi anggaran Rp200 juta kata dia, pihaknya hanya fokus pada perbaikan skala kecil di 19 pasar tradisional. Khusus revitalisasi atau perbaikan pasar secara menyeluruh diharapkan dapat dialokasikan pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2026. “Pokoknya anggaran Rp200 juta untuk perbaikan di 19 pasar. Kalau ada yang bocor atau perlu perbaikan kecil-kecil kita lakukan perbaikan,” demikian kata dia. (cem)