spot_img
Sabtu, Februari 22, 2025
spot_img
BerandaHEADLINEJembatan Rusak, Siswa SD Terpaksa Tempuh Perjalanan 5  Kilometer

Jembatan Rusak, Siswa SD Terpaksa Tempuh Perjalanan 5  Kilometer

Sumbawa Besar (Suara NTB) – Warga Dusun Kayumadu, Desa Badas, Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa, berharap pemerintah bisa segera menangani jembatan yang sudah rusak sejak tiga tahun lalu tersebut. Pasalnya, ada puluhan siswa SD, SMP, dan SMA yang harus berjalan cukup jauh untuk ke sekolah.

‘’Kalau untuk siswa SD mereka harus nyeberang dulu ke Dusun Kanar dengan cara memutar cukup jauh sekitar 5 kilometer termasuk SMP dan SMA sehingga diharapkan jembatan ini bisa segera dibangun,’’ kata Kades Badas, Usman kepada wartawan, Senin, 17 Februari 2025.

Karena jalan yang memutar cukup jauh, tidak sedikit juga siswa khususnya SMP dan SMA nekat menyeberangi sungai di tengah kondisi air yang cukup deras. Hal tersebut terpaksa dilakukan, karena jika memutar maka waktu yang dibutuhkan cukup lama untuk sampai di sekolah.

“Kalau musim penghujan, tinggi airnya bisa mencapai 1 meter. Sehingga kita khawatir juga jika ada siswa yang nekat menyeberang karena bisa saja terseret arus,” ucapnya.

Usman berharap pemerintah segera merespons keluhan masyarakat tersebut karena jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses masyarakat. Karena tidak hanya untuk sekolah saja jembatan ini juga berfungsi sebagai akses utama masyarakat membawa hasil pertanian.

“Kami sudah laporkan persoalan ini ke pemerintah termasuk rapat dengar pendapat di DPRD. Tetapi lagi-lagi untuk penanganan jembatan ini membutuhkan anggaran yang cukup besar sekitar Rp3 miliar lebih, ” ujarnya.

Ia berharap kepada pemerintah untuk bisa mencari solusi jangka pendek terhadap kondisi tersebut. Salah satunya dengan membuat jembatan limpas yang tidak membutuhkan anggaran besar dan melakukan pengalihan arus sungai untuk sementara waktu.

“Minimal kita bisa dibuatkan jembatan limpas supaya akses masyarakat tidak lagi terganggu, karena kerusakan jembatan ini sudah cukup lama tetapi tidak kunjung ada penanganan,” tambahnya.

Ia melanjutkan, akibat jembatan ini putus ada sekitar 50 KK warga Dusun Kayumadu menjadi terisolir dan ada ratusan KK yang sangat terkendala akibat putusnya jembatan itu. Jembatan ini sendiri merupakan fasilitas penting bagi masyarakat, selain sebagai sarana lalulintas masyarakat, juga penting bagi distribusi hasil bumi.

“Kalau kondisi saat ini kemiringannya sudah mencapai 35 meter sehingga untuk sementara kendaraan roda empat tidak bisa melewati jembatan itu, sementara untuk roda dua masih bisa tetapi dengan cara dituntun,” katanya.

Ia menambahkan, “kami berharap pemerintah bisa memberikan, solusi cepat untuk menangani persoalan ini dengan meningkatkan kekuatan jembatan tersebut. Sehingga kedepannya jembatan tersebut tidak kembali putus diterjang banjir,” tukasnya. (ils)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO