Mataram (Suara NTB) – Dinas Perhubungan Kota Mataram, menambah kuota angkutan kota menjadi angkutan pelajar. Penambahan ini karena tingginya minat siswa-siswi.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Mataram Zulkarwin mengatakan, program angkutan pelajar gratis sebelumnya telah berjalan selama tiga bulan di tahun 2024. Uji coba di SMPN 7 Mataram menggunakan tujuh angkutan kota alias bemo kuning. Tingginya animo dari siswa-siswi menjadi pertimbangan untuk menambah kuota menjadi sepuluh angkutan pelajar.
“Di awal ada tujuh bemo kuning yang melayani angkutan pelajar. Tahun ini, kita tambah jumlahnya jadi sepuluh unit, ujarnya saat dikonfirmasi pekan kemarin.
Zulkarwin menilai bemo kuning yang dimanfaatkan sebagai transportasi angkutan gratis bagi siswa dinilai efektif.
Disebutkan Zulkarwin, anggaran untuk bemo kuning dengan sistem kontrak dengan nilai Rp1,5 juta per satu bulan per satu mobil. Secara akumulasi anggaran digelontorkan Rp150 juta.“Kita kontrak selama 10 bulan dengan gaji jasa sopir Rp1,5 juta,” sebutnya.
Angkutan pelajar direncananya akan melayani sekolah lainnya, tetapi masih menunggu persetujuan dari pihak sekolah. Di sisi lain, ia mengakui, jumlah bemo kuning di Kota Mataram berkurang. Keterbatasan armada ini menjadi kendala untuk diterapkan angkutan pelajar gratis bagi siswa-siswi di Kota Mataram.
Mantan Camat Selaparang menegaskan, bemo kuning yang dijadikan angkutan pelajar tidak sembarangan. Kondisinya harus layak dari kondisi interior maupun mesin. Sehingga menjamin keamanan dan kenyamanan. “Paling tidak standar keamanannya mencukupi,” tegasnya. (pan)
.