spot_img
Senin, Februari 24, 2025
spot_img
BerandaEKONOMIDewan Dorong Penguatan Peran Koperasi

Dewan Dorong Penguatan Peran Koperasi

DALAM upaya mendorong penguatan peran koperasi di NTB, anggota Komisi II DPRD NTB Abdul Rauf, S.T., M.M., menyampaikan pandangannya terkait perkembangan dan tantangan yang dihadapi koperasi di wilayah ini.

Menurut Abdul Rauf, pemerintah saat ini memiliki perhatian terhadap pengembangan koperasi. Ini dibuktikan dengan adanya Kementerian Koperasi tersendiri. Karena itulah ia menekankan pentingnya dorongan untuk memperkuat peran koperasi di NTB dengan kebijakan yang ada, terutama di bawah pemerintahan NTB yang baru yaitu Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal, SIP., M.Si – Indah Dhamayanti Putri (Iqbal – Dinda).

“Perlu kita dorong penguatan peran koperasi. SDM koperasi yang perlu diperkuat,” kata Abdul Rauf kepada Ekbis NTB akhir pekan kemarin.

Politisi Partai Demokrat ini menjelaskan koperasi merupakan usaha bersama yang bertujuan untuk saling menguatkan antar anggota. Namun, ia mencatat bahwa saat ini banyak koperasi yang lebih berfokus pada usaha individu. “Ini yang perlu dibenahi dan dievaluasi oleh Dinas Koperasi dan UKM,” tegasnya.

Salah satu problem yang sering dihadapi koperasi yaitu penguatan modal koperasi yang masih minim. Memang ada bantuan koperasi dari program reguler dan pokok pikiran (pokir), namun bagaimana ke depan koperasi bisa lebih dikuatkan dari semua aspek yang dibutuhkan.

Ia melihat bahwa koperasi yang eksis umumnya adalah koperasi simpan pinjam, namun dengan besaran bunga yang sangat tinggi. “Itu bukan seperti koperasi yang meringankan, namun beroperasi seperti ‘bank subuh’ (rentenir-red),” jelasnya.

Menurutnya, banyak masyarakat yang menyampaikan bahwa koperasi mengambil peran yang tidak meringankan anggota, tetapi justru membebani masyarakat yang tidak memiliki kemampuan finansial. Inilah yang harus menjadi bahan evaluasi.

“Koperasi dulu berjaya di semua kecamatan, namun banyak yang meninggalkan koperasi dan bergerak ke ekonomi liberal. Namun sangat perlu menghidupkan kembali koperasi sebagai sokoguru ekonomi,” paparnya.

Sebagai contoh, Rauf mencermati keberhasilan koperasi di Kabupaten Bima yang anggotanya bergerak di bidang pengelolaan usaha kemiri. “Dari penanaman sampai panen, ibu-ibu yang bekerja di sana memiliki penghasilan Rp100 ribu per hari. Artinya, ibu rumah tangga bisa menghasilkan Rp3 juta sebulan dari kemiri,” ungkapnya. Rauf yakin bahwa jika setiap usaha UMKM didukung seperti ini, maka mereka akan berdaya secara ekonomi.(ris)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO