Mataram (Suara NTB) – Masa antrean haji di Provinsi NTB termasuk yang cukup lama yaitu sekitar 32 tahun. Artinya jika seorang warga yang mendaftar haji tahun 2024 ini, maka 32 tahun kemudian akan bisa diberangkatkan ke tanah suci. Karena itulah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi NTB akan meminta tambahan kuota pada pemberangkatan haji di tahun depan.
Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTB H. Zamroni Aziz mengatakan, untuk kuota haji tahun 2025 mendatang, pihaknya akan meminta agar bisa ditambah. Jika tak bisa, minimal jumlah kuota yang diberikan NTB sama dengan kuota haji tahun 1445 hijriah/2024 masehi sebanyak 4.949 orang.
“Karena kita di NTB ini sangat sangat antusias. Jadi bayangkan kalau hari ini daftar 32 tahun masa antrean. Kami dengan sekuat tenaga akan menyampaikan ke Kementerian Agama pusat dalam hal ini teman-teman di Dirjen Haji, kami akan sampaikan bahwa kebutuhan masyarakat NTB untuk ditambah kuotanya sangat sangat perlu,” kata H. Zamroni Aziz kepada Suara NTB kemarin.
Ia mengatakan, pihaknya akan berkomunikasi dengan Kemenag RI agar kuota haji tak dilihat semata-mata dari jumlah penduduk satu provinsi, melainkan harus pula dilihat dari masa antreannya. Lantaran lama antrean haji NTB lebih dari 30 tahun, maka jumlah kuota tahunan sebaiknya ditambah untuk NTB.
“Oleh sebab itu kami dengan sekuat tenaga akan mencoba semaksimal mungkin untuk bisa penambahan. Dimana kuota haji tahun 1445 hijriah/2024 masehi sebanyak 4.949, kami harapkan kuota tahun depan bisa bertambah lebih banyak lagi sehingga bisa menjawab kerinduan masyarakat yang sudah lama mengantre,” katanya.
Untuk diketahui, Pemerintah Arab Saudi telah mengumumkan kuota haji 1446 H/2025 M bagi negara-negara pengirim jemaah. Indonesia kembali mendapat kuota sebanyak 221.000 jemaah haji.
Konsul Haji pada Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah Nasrullah Jasam mengatakan, jadwal musim haji Tahun 1446 H/2025 dimulai dari tahapan penyerahan dokumen persiapan awal dan kuota haji, aktivasi garansi elektronik serta aktivasi potofolio keuangan elektronik di Ehaj mulai tanggal 18 Juni 2024.
Kemudian mulai pertemuan persiapan, kemudian rapat perusahaan penyedia layanan (paket, akomodasi, konsumsi) serta emilihan maskapai penerbangan nantinya akan mulai dibahas pada awal September 2024.(ris)