Mataram (Suara NTB) – Universitas Mataram (Unram) menyambut hangat kedatangan perwakilan Australia dalam Diskusi Potensi Kolaborasi dengan Konsulat Jenderal Australia di Bali di Ruang Sidang Rektor, Rektorat Unram, pada Kamis 6 juni 2024.
Rektor Unram, Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D., menyambut hangat kedatangan Jo Stevens, Emily dan Emilia dari Konsulat Jenderal Australia di Bali. Lebih lanjut Rektor Unram tersebut memaparkan student body Unram serta capaian Unram dalam mempertahankan posisinya dalam 19 Besar Universitas Terbaik di Indonesia versi QS World University Ranking 2025.
Prof. Bambang dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa saat ini Unram telah bekerja sama dengan University of New England (UNE), Central Queensland University (CQU), dan Curtin University. Lebih lanjut, Rektor Unram tersebut menyampaikan harapan agar diskusi ini dapat ditindaklanjuti dengan penandatanganan MoU dan pembentukan kelompok kerja antara kedua negara.
“Jika memungkinkan kita menandatangani MoU dengan Konsulat Jenderal Australia dan kita jabarkan MoU tersebut dengan kerja sama dengan universitas-universitas di Australia, serta jika memungkinkan pula kita membentuk kelompok kerja bersama antara universitas di Indonesia dan universitas di Australia,” ungkap Prof. Bambang.
Jo Stevens selaku perwakilan dari Konsulat Jenderal Australia mengungkapkan rasa terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan oleh Rektor Unram. Dalam kesempatan yang sama, Jo mengungkapkan bahwa tahun ini merupakan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara sehingga momen ini menjadi sangat penting bagi kedua negara.
“Tahun ini kita merayakan 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Australia, sehingga penting bagi kami untuk hadir di sini. Akan ada Festival Sinema Indonesia Australia dengan rangkain pemutaran film dan masterclass,” pungkasnya.
Lebih lanjut, Jo menyampaikan ini merupakan kesempatan yang baik untuk bisa datang ke Unram. Jo mengaku telah mencatat poin-poin yang disampaikan oleh Rektor Unram terutama mengenai akses ke universitas-universitas di Australia dan mengaku sudah tidak sabar untuk bisa melihat Aussie Banget Corner yang ada di Unram.
“Saya sangat ingin sekali melihat Aussie Banget Corner. Saya belum pernah melihatnya, jadi saya sangat bersemangat untuk melihatnya secara langsung. Kami senang berkolaborasi dan ini merupakan kesempatan yang sangat baik juga untuk mempromosikan universitas-universitas di Australia,” pungkasnya.
Diskusi ini dilanjutkan dengan kunjungan ke Aussie Banget Corner, bertempat di UPA. Perpustakaan Unram. Dalam kunjungan tersebut, mahasiswa Unram mengaku senang dan sangat puas dengan Aussie Banget Corner, sebuah ruang yang didedikasikan untuk mempelajari dan memahami budaya Australia. (ron)
