Praya (Suara NTB)- Warga Desa Kuta Kecamatan Pujut Lombok Tengah (Loteng) Kamis 18 agustus 2024 dibuat geger dengan penemuan mayat bayi yang sudah terkubur di sebuah lahan kosong desa setempat. Polisi pun langsung turun tangan melakukan penyelidikan untuk mengungkapkan kemungkinan adanya tindak pidana dalam kasus tersebut. Untuk keperluan penyelidikan mayat bayi malang tersebut pun sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram, untuk dilakukan autopsi.
Pihak kepolisian pun sejauh ini belum bersedia memberikan penjelasan terkait penyebab maupun dugaan pelaku yang mengubur bayi tersebut. Mengingat, kasusnya masih dalam pengembangan. “Sementara belum bisa dipastikan penyebab kematian korban. Karena kasusnya masih dalam proses penyelidikan,” ungkap Kapolres Loteng AKBP Iwan Hidayat, SIK melalui Kasi Humas Ipti Lalu Brata Kusnadi, di Praya, Kamis siang.
Mayat bayi tersebut ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang warga bernama Juna. Kala itu, sekitar 09.40 Wita, saksi tengah mencari rumput untuk makan ternak sapinya, tidak jauh dari lokasi. Saat tengah mencari pakan ternak tersebut, saksi melihat ada pohon jeruk dan berniat untuk memetiknya.
Belum sempat memetik buah jeruk, saksi curiga karena banyak lalat di sekitar pohon jeruk tersebut. Saksi lalu memeriksa sekitar lokasi. Ketika melihat ke bawah pohon jeruk, saksi kaget karena terlihat kaki bayi yang masih dalam kondisi utuh tersembul di antara timbunan tanah.
Tanpa pikir panjang, saksi langsung memberitahukan kepala dusun setempat. Untuk kemudian melaporkan ke Polsek Kawasan Mandalika. Mendapat laporan, polisi langsung turun ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP sekaligus mengamankan lokasi kejadian.
Kabar penemuan mayat bayi tersebut dalam waktu singkat tersebar ke warga setempat yang langsung berbondong-bondong mendatangi lokasi kejadian. “Anggota Polsek Kawasan Mandalika bersama Tim Inafis Sat Reskrim Polres Loteng langsung turun ke lokasi untuk melakukan olah TKP. Sekaligus mengevakuasi jasad bayi tersebut. Untuk selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara Mataram,” terang Brata.
“Mayat bayi tersebut saat ini sudah berada di RS. Bhayangkara Mataram. Untuk dilakukan outopsi,” terangnya.
Hasil autopsi sebagai dasar bagi penyidik untuk mengembangkan kasus tersebut guna mengungkap kemungkinan adanya tindak pidana dalam kasus tersebut. (kir)