Selong (Suara NTB)- Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Gereneng Kecamatan Sakra Timur menjadi salah satu tempat yang banyak melahirkan murid berprestasi. Akan tetapi, gedung tempat kegiatan belajar mengajar tidak memadai. Satu ruang belajar tidak berani dipakai oleh pihak sekolah karena nyaris ambruk.
Kepala SDN 1 Gereneng, Mahdi kepada Suara NTB, Rabu lalu menuturkan selama ia menjadi pemimpin di sekolahnya itu sejak tahun 2019 lalu tersentuh perbaikan apa-apa. Padahal sekolah ini terbilang sudah cukup lama dibangun.
Jumlah murid di SDN 1 Gereneng ini sebanyak 230 orang. Dari jumlah murid tersebut, dia pecah menjadi delapan rombongan belajar. “Dua rombel untuk kelas I dan kelas V,” sebutnya.
Karena keterbatasan ruang belajar, terpaksa murid belajar di Unit Kesehatan Sekolah (UKS), musholla dan dapur yang didaulat menjadi Ruang Kegiatan Belajar (RKB).
Mahdi mengaku sudah berulang kali menyampaikan laporan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud). Akan tetapi, sampai sekarang belum ada respon.
Alasan keterbatasan dana tampak menjadi penyebab utama belum bisa tersentuh sekolah yang memiliki keterbatasan ruang belajar seperti SDN 1 Gereneng. “Sudah kita minta coba berusaha menerobos dinas, tapi di sana jawabannya menunggu,” ucapnya.
Sebagian besar ruangan sebenarnya sudah tak layak pakai. Plafon sudah mulai jebol dan perlu perawatan. Satu ruangan yang paling parah terpaksa tak berani dipakai karena takut ambruk.
Untuk sementara, ruang tersebut dijadikan gudang. Untuk menaruh barang bekas. Untuk sementara, guna menahan atap agar tidak roboh dipasangkan tiang penyangga tambahan. “Kita pasang tiang sementara waktu,” imbuhnya
Ruang guru pun terpaksa menggunakan ruang perpustakaan. Harapannya, segera ada bantuan dana dari pemerintah untuk menambah ruang belajar. Hal ini karena minat sekolah di SDN 1 Gereneng ini cukup besar seiring dengan penambahan terus jumlah murid setiap tahunnya.
Penambahan murid cukup beralasan karena banyak prestasi yang sudah ditorehkan oleh murid. Utamanya bidang olahraga. Sekolah ini tampak menjadi salah tempat yang menjadi gudang atlet silat. Terakhir, Sirhandini Aslamiyah yang menjadi juara I pada Kejuaraan Nasional yang memperebutkan piagam Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di Malang beberapa waktu lalu. (rus)