spot_img
Senin, Februari 24, 2025
spot_img
BerandaPENDIDIKANKKN PMD Unram Desa Dasan Geria Gelar FGD

KKN PMD Unram Desa Dasan Geria Gelar FGD

Mataram (Suara NTB) – Dalam rangka mendorong legalisasi pengelolaan objek wisata dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya wisata berkelanjutan, KKN PMD Universitas Mataram (Unram) Desa Dasan Geria 2024 mengadakan Focus Grup Discussion (FGD) pada Sabtu, 20 Juli 2024. Acara ini merupakan kolaborasi antara KKN PMD Unram, Pokdarwis Dasan Geria, Karang Taruna Dasan Geria, perangkat desa Dasan Geria, dan tokoh masyarakat setempat.

FGD yang berlangsung di Balai Desa Dasan Geria, Kabupaten Lombok Barat ini mengusung tema “Upaya Legalisasi Pengelolaan Objek Wisata Berbasis Ekowisata”. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat Desa Dasan Geria terhadap pengelolaan objek wisata secara legal dan berbasis ekowisata. Selain itu, FGD ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang pentingnya legalisasi objek wisata demi mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan.

Ketua pelaksana kegiatan, I Nyoman Gede Ary Indrawan, menyatakan bahwa legalisasi objek wisata merupakan langkah penting untuk mendukung perkembangan pariwisata di Desa Dasan Geria. “Tujuan utama dari Focus Grup Discussion ini adalah memberikan pemahaman yang sama terkait pengelolaan objek wisata berbasis ekowisata. Semoga kegiatan ini dapat menjadi semangat bagi Dasan Geria untuk dikenal sebagai Desa Wisata, terutama bagi para pemuda dan stakeholder yang menjadi Agent of Change,” ungkapnya..

Diskusi ini diikuti oleh 10 mahasiswa KKN PMD Unram bersama dengan perangkat desa, ketua Pokdarwis, dan ketua Karang Taruna. Para mahasiswa yang hadir antara lain I Dewa Gde Ari Laksana (Fakultas Manajemen), Baiq Anggita Arsya R. (Teknik Informatika), M Ilham Mardianto (Ilmu Hukum), Shofiana (Ilmu Komunikasi), dan Annisa Mantika (Ilmu Hukum). Selain itu, Saskia Anggun Hairunnisa (Agribisnis), Rizka Aprilia (Ilmu Hukum), Minatul Wangi (Manajemen), Heni Yulianingsih (Akuntansi), dan Dinda Marlia Putri (Ilmu Hukum).

Dalam diskusi yang berlangsung interaktif tersebut, para peserta membahas berbagai aspek penting terkait legalisasi dan pengelolaan objek wisata di desa mereka. Peran serta aktif dari para mahasiswa dan perangkat desa menunjukkan antusiasme yang tinggi untuk mewujudkan pengelolaan wisata yang lebih baik.

Diskusi ini diharapkan menjadi langkah awal yang konkret untuk legalisasi pengelolaan objek wisata di Desa Dasan Geria. “Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi fondasi kuat bagi pengembangan wisata berbasis ekowisata di desa kami, sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan yang berkelanjutan bagi masyarakat,” ujar Ketua Pokdarwis Dasan Geria, Muhammad Rizqiyan Ansori.

Sebagai langkah selanjutnya, hasil dari Focus Grup Discussion ini akan disusun dalam bentuk rekomendasi yang akan diajukan kepada pemerintah daerah dan instansi terkait untuk mendukung upaya legalisasi pengelolaan objek wisata di Desa Dasan Geria.

Acara FGD ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk generasi muda dan masyarakat, dapat membawa perubahan positif bagi pengembangan pariwisata di daerah. “Dengan adanya legalisasi dan pengelolaan yang baik, diharapkan Desa Dasan Geria dapat semakin dikenal sebagai destinasi wisata yang unggul dan berkelanjutan di masa depan,” pungkas I Nyoman Gede Ary Indrawan. (ron)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO