spot_img
Jumat, Desember 26, 2025
spot_img
BerandaBREAKING NEWSIGA Turun Lapangan Menilai Dua Inovasi Unggulan NTB

IGA Turun Lapangan Menilai Dua Inovasi Unggulan NTB

Mataram (suarantb.com) – Tahapan penilaian Innovative Government Award (IGA) 2025 memasuki fase penting. Tim penilai dari Kementerian Dalam Negeri dan Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI turun langsung ke Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk memverifikasi dua inovasi unggulan daerah yang dinilai berpotensi memberi dampak besar bagi sektor kesehatan dan pertanian.

Dua inovasi tersebut adalah Rekonstitusi Obat Oral dan Injeksi (ROSSI) Mandalika dan Tumpangsari Kurma dengan Kacang Sacha Inchi di Kabupaten Lombok Utara (KLU). Keduanya menjadi sorotan utama dalam proses verifikasi lapangan yang dilakukan Yogi Suwarno, S.IP., M.A., Ph.D., dari LAN RI sebagai Ketua Tim Verifikator dan Nuril Fikri Aulia, S.E., M.Si., dari BSKDN Kemendagri.

ROSSI Dinilai Terobosan Penting Sektor Kesehatan

Dalam kunjungan ke RS Mandalika, tim melakukan wawancara mendalam untuk memastikan efektivitas dan dampak implementasi ROSSI. Ketua Tim IGA menyebut inovasi ini sebagai langkah maju yang menjawab kebutuhan keamanan dan ketepatan pemberian obat kepada pasien.

“Inovasi ini sangat bagus dan perlu diterapkan secara cepat karena berkaitan langsung dengan keselamatan pasien. Kami berharap ROSSI bisa direplikasi di rumah sakit lainnya,” ujar Yogi.

Direktur RS Mandalika, dr. Oxy Cahyowahyuni, Sp.EM., FICEP., FISQua., menegaskan bahwa ROSSI selaras dengan arah transformasi layanan kesehatan NTB. Sebagai sistem berbasis teknologi informasi, ROSSI meningkatkan kecepatan layanan, akurasi dosis, dan meminimalkan medication error. Dampaknya sudah terlihat nyata pada peningkatan pengalaman pasien dan efisiensi operasional rumah sakit.

Tumpangsari Kurma–Sacha Inchi Dinilai Punya Prospek Besar

Usai melakukan verifikasi di sektor kesehatan, tim IGA bergerak ke Lombok Utara untuk menilai inovasi tumpangsari kurma dengan kacang Sacha Inchi. Tim memberikan apresiasi terhadap pengembangan perkebunan kurma di wilayah ini, yang dinilai punya masa depan cerah sebagai komoditas unggulan NTB.

Yogi menilai model tumpangsari ini bukan hanya relevan secara agronomis, tetapi juga strategis dalam mendorong ekonomi masyarakat.

“Potensi pertanian kurma di KLU sangat menjanjikan dan berpeluang menjadi produk unggulan NTB bahkan Indonesia,” ungkapnya.

Saat ini pengembangan kurma di KLU juga didukung riset bersama Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan sejumlah pakar dari BRIN. Tim IGA menekankan pentingnya sinergi antara Pemkab Lombok Utara dan Pemprov NTB. Hal ini penting agar inovasi ini terus berkembang dan memperkuat kapasitas petani lokal.

Dua Inovasi, Dua Dampak Strategis

Brida NTB menegaskan bahwa kedua inovasi yang diverifikasi ini memainkan peran strategis dalam dua sektor vital: pelayanan kesehatan dan pengentasan kemiskinan berbasis pertanian kurma. Implementasi inovasi di dua wilayah ini diharapkan memberi nilai tambah besar bagi pencapaian visi NTB Maju, Makmur, dan Mendunia. (bul)

IKLAN









RELATED ARTICLES
- Advertisment -




VIDEO