spot_img
Sabtu, Desember 27, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMTingkatkan Mitigasi Hadapi Banjir Rob

Tingkatkan Mitigasi Hadapi Banjir Rob

PEMERINTAH Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, memastikan langkah mitigasi terus diperkuat untuk mengantisipasi potensi banjir rob yang diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terjadi pada 19 hingga 28 November 2025.

Berdasarkan prakiraan BMKG, banjir rob berpotensi melanda wilayah Lombok dan Bima, dengan titik risiko di Lombok meliputi pesisir Ampenan dan Sekarbela.

Lurah Jempong Baru, Fika Wulan Hartati, mengatakan bahwa pihak kelurahan bersama tim satgas siaga bencana selama ini rutin melakukan pemantauan di kawasan pesisir. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan kondisi masyarakat tetap aman ketika terjadi gelombang tinggi.

“Kami sudah cek di lapangan, kondisinya masih aman. Gelombang tinggi memang ada, tetapi tidak sampai ke pemukiman warga,” ujarnya, Jumat (21/11).

Menurut Fika, sebagian masyarakat yang sebelumnya tinggal di wilayah pesisir pantai, khususnya di Lingkungan Mapak dan sekitarnya, telah direlokasi ke rumah susun sewa (rusunawa) sejak beberapa tahun lalu. Relokasi dilakukan sebagai upaya mencegah jatuhnya korban akibat banjir rob yang hampir setiap tahun terjadi akibat gelombang pasang. “Untuk dampak sekarang ini tidak ada, karena semua sudah kita pindahkan,” kata Fika.

Meskipun demikian, di kawasan Pantai Gading masih terlihat beberapa lapak dagangan milik warga. Fika mengungkapkan bahwa pihaknya telah berulang kali memberikan peringatan agar masyarakat tidak beraktivitas atau berjualan terlalu dekat dengan pesisir pantai. Namun, imbauan tersebut belum sepenuhnya diindahkan karena alasan ekonomi.

“Sudah beberapa kali kita imbau untuk menjauhi lokasi supaya tidak berjualan. Tapi namanya mereka mencari mata pencaharian di sana, dan mereka sudah merasa nyaman di sana. Mau bagaimana lagi,” jelasnya.

Fika menegaskan bahwa potensi bahaya dari gelombang tinggi maupun banjir rob tidak hanya mengancam keselamatan, tetapi juga kesehatan masyarakat. Ia meminta warga untuk tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan terjadinya peristiwa serupa selama periode peringatan dini BMKG.

Lebih lanjut, Pemerintah Kelurahan Jempong Baru disebut terus menjalin koordinasi dengan BPBD Kota Mataram untuk memantau perkembangan cuaca serta memastikan respons cepat apabila terjadi situasi darurat. (pan)

IKLAN









RELATED ARTICLES
- Advertisment -




VIDEO