Mataram (Suara NTB) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram melalui Pemerintah Kecamatan Sekarbela memastikan program normalisasi Sungai Ancar di Kelurahan Kekalik Jaya akan mulai dikerjakan pada awal 2026.
Program tersebut merupakan hasil koordinasi lintas instansi dan ditujukan untuk meningkatkan keselamatan warga dari potensi banjir akibat luapan sungai.
Camat Sekarbela, Arief Satriawan, mengatakan bahwa proses persiapan normalisasi Sungai Ancar telah melalui sejumlah rapat koordinasi intensif dengan berbagai pihak, termasuk Dinas PUPR Kota Mataram dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I.
“Insya Allah, kemarin kita sudah koordinasi dan rapat bersama PU, BWS, dan seluruh camat se-Kota Mataram. Alhamdulillah sudah mulai ada pergerakan. Normalisasi direncanakan Januari 2026 kita coba mulai,” ujarnya, Rabu, 26 November 2025.
Arief menegaskan bahwa pelaksanaan kegiatan akan dimulai pada awal tahun depan. Pada Januari, proses awal normalisasi sudah dijadwalkan turun ke lapangan.
Terkait isu penolakan warga yang sempat mencuat, Arief memastikan bahwa masyarakat sebenarnya mendukung upaya normalisasi dan perbaikan infrastruktur sungai.
“Prinsipnya warga mendukung kegiatan normalisasi karena ini berdampak langsung pada keselamatan mereka apabila terjadi luapan sungai,” jelasnya.
Sebagai bagian dari proses normalisasi, bangunan warga yang berada tepat di bibir sungai harus digeser untuk memberikan ruang bagi petugas pemeliharaan.
“Untuk bangunan yang benar-benar berbatasan langsung dengan sungai, nanti memang ada jarak yang harus dibuat,” kata Arief.
Ia mencontohkan salah satu bangunan yang menjadi sorotan, yakni tempat penyimpanan bahan baku pembuatan tahu dan tempe di Lingkungan Kekalik Kijang. “Posisinya nanti akan kami minta untuk digeser ke dalam,” terangnya.
Pergeseran bangunan dilakukan guna menciptakan jarak aman agar petugas memiliki ruang untuk pembersihan dan kegiatan normalisasi. Mengenai jarak pasti pergeseran, pengukuran akan dilakukan bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Mataram.
“Ada kemungkinan digeser beberapa meter ke depan. Untuk jaraknya akan kami hitung bersama BPN. Kita akan lakukan pengukuran ulang,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kota Mataram, Lale Widiahning, membenarkan bahwa Pemkot Mataram bekerja sama dengan BWS NT I akan menormalisasi sedimen Sungai Ancar di kawasan Kekalik Jaya, Kecamatan Sekarbela.
“Kita sudah koordinasi dengan BWS dan lurah dan camat di lokasi normalisasi. InsyaAllah pengerjaan tahun depan,” jelasnya. (pan)

