Selong (Suara NTB) – Menghadapi masa sepi kunjungan (low season), Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) bersama pelaku wisata terus berinovasi dengan menggelar berbagai kegiatan kreatif. Salah satunya adalah Cilok Fest yang akan digelar di Sembalun pada hari Minggu, 7 Desember mendatang.
Kegiatan ini merupakan upaya untuk menjaga geliat pariwisata Sembalun yang telah menjadi ikon Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Staf Khusus Bupati Lombok Timur Bidang Pariwisata, Ahmad Roji, menegaskan bahwa meski dalam situasi low season, pihaknya dituntut untuk tetap kreatif agar sektor pariwisata tetap bergerak.
“Meski kegiatannya Festival Cilok, tapi diyakini akan menjadi salah satu daya tarik untuk menghidupkan wisata. Banyak yang akan datang ke Sembalun,” jelas Roji saat diwawancarai, Kamis (4/12).
Cilok Fest tidak hanya menyajikan jajanan khas tersebut, tetapi juga akan dirangkai dengan sejumlah kegiatan pendukung. Di antaranya adalah bazar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), car free day, dan kegiatan berbagi untuk ratusan anak yatim. Pemilihan Sembalun sebagai lokasi didasari banyaknya pedagang cilok di kawasan tersebut.
“Melalui kegiatan seperti ini kita dorong wisatawan datang ke sana menikmati cilok. Kita juga akan mendorong orang untuk datang dan menikmati Sembalun,” terang Roji. Ide mengangkat cilok dalam festival bahkan disebut atas permintaan Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal.
Roji berharap event seperti ini dapat memiliki efek kejut yang positif, tidak hanya bagi pedagang cilok dan UMKM, tetapi juga bagi sektor penginapan dan transportasi di daerah tersebut. Dampak yang diharapkan adalah meningkatnya okupansi hotel di kawasan Sembalun.
Low season yang terjadi saat ini, menurut Roji, dipengaruhi oleh musim penghujan yang menyebabkan kunjungan wisatawan, terutama mancanegara, berkurang. Namun, kondisi ini justru dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk melakukan maintenance dan perbaikan berbagai fasilitas.
“Bukan berarti tak ada yang berwisata. Pemerintah bersama pihak pelaku wisata harus kreatif. Low season adalah kesempatan untuk maintenance, melakukan perbaikan, sekaligus menghadirkan kegiatan yang langsung menyentuh masyarakat,” pungkasnya. (rus)

