spot_img
Sabtu, Desember 27, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMPenurunan Angka Stunting di Mataram Capai Target

Penurunan Angka Stunting di Mataram Capai Target

Mataram (Suara NTB) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram mengungkapkan bahwa angka stunting di kota ini terus menunjukkan tren penurunan signifikan. Berdasarkan penarikan data terakhir pada Oktober 2025, prevalensi stunting tercatat berada di angka 5,84 persen. Dengan capaian tersebut, Pemerintah Kota Mataram menilai target penurunan stunting tahun 2025, yakni mencapai angka 5 persen pada prinsipnya telah terpenuhi.

Pemerintah daerah selanjutnya menargetkan penurunan lanjutan pada 2026 dengan ambisi mencapai nol persen kasus baru.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. H. Emirald Isfihan, mengatakan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja bersama seluruh unsur pemerintah, fasilitas kesehatan, kader posyandu, serta masyarakat. Meski angka yang dicapai sedikit di atas target, menurutnya capaian tersebut telah sesuai dengan arahan pimpinan daerah.

“Artinya sudah tercapai sesuai target, karena Pak Wali menyebutkan 5 persen,” ujarnya, Jumat, 5 Desember 2025.

Menurut Emirald, upaya mempertahankan dan menurunkan kembali angka stunting pada 2026 menjadi tantangan tersendiri. Ia menekankan perlunya penguatan sumber daya manusia (SDM), terutama tenaga kesehatan dan kader lapangan, agar intervensi bisa dilakukan lebih efektif dan merata.

“Kita harus realistis. Target nol persen bukan berarti tidak mungkin, tetapi membutuhkan kesiapan SDM dan strategi intervensi yang tepat,” jelasnya.

Dalam upaya menekan kasus baru, Pemkot Mataram kini memperkuat intervensi hulu. Pemerintah mendorong identifikasi dini risiko stunting sejak masa kehamilan, termasuk pemantauan status gizi ibu, kondisi lingkungan, hingga faktor sosial ekonomi keluarga.

“Kami tidak ingin ada kasus baru. Karena itu, yang harus diperhatikan adalah aspek sosial ekonomi, sanitasi, dan pola asuh agar dapat kita intervensi,” kata Emirald.

Dinas Kesehatan juga memperluas akses layanan kesehatan bagi ibu hamil. Salah satu langkah konkret adalah penyediaan layanan USG gratis di 11 puskesmas di seluruh wilayah Kota Mataram. Dengan demikian, kondisi kehamilan dapat dipantau sejak dini dan risiko stunting dapat dicegah sebelum bayi lahir.

Selain itu, program “Sayang Ibu Hamil” terus digencarkan dengan melibatkan keluarga, khususnya suami, untuk memastikan kecukupan asupan nutrisi selama masa kehamilan. Program pemberian makan tambahan (PMT) juga diperkuat untuk membantu keluarga yang membutuhkan dukungan gizi.

Emirald menuturkan, sejauh ini proses penurunan angka stunting berjalan sesuai rencana, meskipun membutuhkan komitmen jangka panjang. Ia menjelaskan bahwa upaya pemberantasan stunting bukanlah pekerjaan sekali selesai. Tetapi memerlukan pemantauan dan pendampingan berkelanjutan hingga anak mencapai usia dua tahun.

“Kalau dibilang kendala, sebenarnya bukan kendala. Melainkan proses yang memang harus dijalani secara bertahap,” terangnya.

Dengan berbagai program yang sudah berjalan serta dukungan lintas sektor, Pemkot Mataram optimistis angka stunting akan terus menurun pada tahun-tahun mendatang. Pemerintah daerah juga mengajak masyarakat untuk lebih berperan aktif dalam menjaga kesehatan keluarga, terutama dalam pemenuhan gizi anak dan ibu hamil, agar generasi Mataram tumbuh lebih sehat dan produktif. (pan)

IKLAN









RELATED ARTICLES
- Advertisment -




VIDEO