spot_img
Jumat, Desember 26, 2025
spot_img
BerandaNTBSUMBAWAPemkab Sumbawa dapat Dukungan PT AMNT, Dukung Pendidikan Inklusif untuk Disabilitas

Pemkab Sumbawa dapat Dukungan PT AMNT, Dukung Pendidikan Inklusif untuk Disabilitas

Mataram (suarantb.com) — Pemkab Sumbawa berkomitmen mendukung pendidikan yang inklusif untuk kalangan disabilitas. Komitmen Pemkab Sumbawa ini, sama dengan perusahaan tambang, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).

Hal itu terungkap dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025 yang dirangkai dengan kegiatan Layanan Fisioterapi dan Psikologi bagi Keluarga dan Disabilitas di SLB Negeri 1 Sumbawa, Sabtu 6 Desember 2025.

Hadir langsung Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, M.P dan Perwakilan PT AMNT, Karyawansyah.

Kegiatan yang diinisiasi Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Sumbawa dan didukung PT AMNT ini dihadiri Ketua TP-PKK Kabupaten Sumbawa, jajaran LPA, perwakilan PT AMNT, tim medis Siloam Hospital, Ketua Himpunan Disabilitas NTB, Kepala Sekolah SLBN 1 Sumbawa, perwakilan Bank NTB, serta pimpinan OPD lingkup Pemkab Sumbawa. Acara diawali dengan penampilan siswa-siswi SLB yang penuh semangat.

Para pihak yang hadir, menyampaikan komitmen perusahaan untuk terus berkontribusi dalam pendidikan inklusif dan program sosial berkelanjutan di Sumbawa.

Dalam sambutannya, Bupati Sumbawa Ir.H.Syarafuddin Jarot,M.P memberikan apresiasi kepada PT AMNT dan LPA yang terus bermitra dengan pemerintah dalam pelayanan inklusif. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada para guru SLBN 1 yang dengan sabar mendampingi anak-anak berkebutuhan khusus.

“Tema hari ini mengingatkan kita bahwa inklusi adalah hak setara bagi semua. Meski status kita masih Pratama dalam Kabupaten Layak Anak, kita akan bekerja bersama untuk meningkatkan indikator hingga mencapai Nindya,” ujarnya.

Ia meminta agar program ini didokumentasikan, dicatat perkembangan pesertanya, dan dilaksanakan secara berkelanjutan.

“Bagi seorang anak, terapi membuka kesempatan untuk bermain dengan ceria. Bagi remaja, menumbuhkan percaya diri. Bagi dewasa, memberi peluang untuk lebih mandiri. Layanan psikologis membantu ketenangan batin dan dukungan sosial agar mereka bisa tumbuh dengan kuat,” terangnya.

Rangkaian kegiatan diisi dengan pemberian cinderamata kepada anak-anak disabilitas oleh Bupati Sumbawa bersama Ketua TP-PKK, perwakilan Bank NTB, dan PT AMNT, dilanjutkan pemotongan tumpeng, pelepasan balon, serta peninjauan langsung proses fisioterapi.

Perwakilan PT AMNT, Karyawansyah, menyampaikan komitmen perusahaan untuk terus berkontribusi dalam pendidikan inklusif dan program sosial berkelanjutan di Sumbawa.
Sementara Ketua LPA Kabupaten Sumbawa, Muhammad Ikraman, S.Pt, menyampaikan, bahwa sebanyak 243 peserta mengikuti layanan terapi psikologis dan fisioterapi.

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat Sumbawa menuju Kota Layak Anak kategori Nindya. Ikraman juga berterima kasih kepada seluruh mitra yang telah mendukung, khususnya SLBN 1 Sumbawa, serta menegaskan pentingnya memperkuat satgas perlindungan anak dan desa ramah perempuan-anak.

Sementara itu, Pemprov NTB menggelar Musrenbang Tematik sebagai ruang penting untuk merumuskan arah pembangunan daerah yang lebih inklusif beberapa waktu lalu. Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Hj.Indah Dhamayanti Putri menekankan pentingnya sinergi antara OPD dan visi kepala daerah terpilih dalam menyusun program kerja tahun 2025 yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat, termasuk kelompok rentan.

“Musrenbang tematik ini menjadi wujud komitmen kita untuk memberikan ruang dan kesempatan yang setara bagi perempuan, penyandang disabilitas, lansia, anak, dan kelompok marjinal lainnya agar turut berkontribusi dalam pembangunan,” ujarnya.

Dinda mengingatkan bahwa perempuan tidak hanya perlu dilibatkan. ‘’Tetapi juga harus mampu menyuarakan harapan dan kepentingannya secara nyata. Keterwakilan 30% perempuan bukan sekadar angka, melainkan harus dibarengi dengan kapasitas dan kontribusi yang jelas,” tegasnya.

Wagub juga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menjadikan hasil Musrenbang Tematik ini sebagai referensi dalam menyusun perencanaan di tingkat daerah, sehingga pembangunan di NTB ke depan benar-benar inklusif, setara, dan berkelanjutan.

Sementara itu, Kepala Bappeda NTB, Dr.Ir.H. Iswandi, M.Si menyampaikan bahwa program ini diinisiasi oleh Gubernur dan Wakil Gubernur NTB. Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh kelompok rentan—seperti perempuan, anak-anak, penyandang disabilitas, masyarakat adat, lansia, dan kelompok marjinal lainnya—ikut terlibat aktif dalam setiap proses pembangunan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi.

“Program NTB Inklusif ini dibangun secara partisipatif. Menghimpun aspirasi masyarakat dari berbagai kelompok agar dapat dituangkan dalam dokumen perencanaan jangka menengah dan rencana strategis perangkat daerah,” ujarnya.(r)

IKLAN









RELATED ARTICLES
- Advertisment -




VIDEO