Mataram (Suara NTB) – Kebijakan pemangkasan anggaran di tahun 2026, berpengaruh terhadap proyek fisik. Kurangnya pekerjaan fisik maka pekerja konstruksi terancam kehilangan pekerjaan.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram, H. Miftahurrahman ditemui di ruang kerjanya pekan kemarin menjelaskan, pemangkasan anggaran di tahun 2026, pasti memiliki pengaruh terhadap pekerjaan atau proyek fisik. Kondisi ini linier dengan pekerja konstruksi terancam kehilangan pekerjaan.
Berbeda halnya dengan penyedia barang dan jasa tidak berpengaruh signifikan. “Jadi kondisinya linier dengan pemangkasan anggaran,” ujarnya.
Ia bersyukur sektor konstruksi perorangan dan perusahaan swasta tetap berjalan. Misalnya, pembangunan perumahan, pertokoaan dan lain sebagainya. Hal ini membantu penyerapan tenaga kerja.
Menurut Miftah, pekerja konstruksi perlu memiliki kompetensi untuk bersaing dengan pekerja lainnya. “Sektor konstruksi di perkotaan sangat banyak, sehingga membantu penyerapan tenaga kerja,” jelasnya.
Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang menekankan, situasi ini perlu mencari alternatif sehingga tidak mengandalkan program pembangunan dari pemerintah daerah.
Ia mengharapkan tidak menjadi persoalan sosial seperti bertambahnya pengangguran dan kemiskinan di Kota Mataram. (cem)

