Jakarta (Suarantb.com) – Upaya pemerataan program pendidikan di Indonesia terus dilakukan. Peningkatan kualitas pembelajaran menjadi fokus utama melalui pengintegrasian kurikulum yang relevan dengan perkembangan global seperti perkembangan keterampilan abad ke-21 dan penerapan teknologi dalam proses pengajaran.
Pemerataan pendidikan dapat dilakukan melalui program Merdeka Belajar. Merdeka Belajar adalah suatu pendekatan yang dilakukan agar siswa dapat memilih peminatan yang sesuai dengan kompetensi mereka. Hal ini dilakukan supaya para siswa dan mahasiswa bisa mengoptimalkan bakatnya dan bisa memberikan sumbangan yang paling baik dalam berkarya bagi bangsa. Ada tiga indikator keberhasilan program Merdeka Belajar yakni partisipasi siswa-siswi dalam pendidikan Indonesia yang merata, pembelajaran yang efektif, dan tidak adanya ketertinggalan anak didik.
Direktorat Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan memandang perlu untuk turut mendorong program Merdeka Belajar. Salah satunya dapat dilakukan dengan mensosialisasikan program P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Program P5 yang merupakan bagian dari kurikulum merdeka secara kompresehensif bisa melatih dan meningkatkan kompetensi pelajar, tidak hanya akademik namun juga secara sosial. “Salah satu hal dapat dilakukan dan sesuai dengan tugas fungsi kami adalah turut mengkampanyekan melalui beragam platform media yang kami kelola mengenai pentingnya program Merdeka Belajar, kurikulum merdeka, dan aspek-aspek kegiatannya,” ujar Hastuti Wulanningrum, PIC Program Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), jumlah murid di Indonesia pada semester ganjil tahun ajaran 2023/2024 telah mencapai 53,14 juta orang. Hampir 50% dari angka tersebut adalah murid SD, yakni sebanyak 24,04 juta orang. Jumlah murid SMP di Indonesia adalah 9,97 juta, sedangkan murid SMA sebanyak 5,32 juta. Jumlah murid SMK Indonesia nyaris menyusul jumlah murid SMA, yakni sebanyak 5,08 juta siswa.
Dengan banyaknya jumlah siswa di Indonesia, pemerataan akses informasi juga tidak kalah penting. Akses informasi terkait Merdeka Belajar akan mendukung kepentingan masa depan generasi muda yang kelak akan menjadi pemimpin bangsa. Melalui akses digital, pelajar dapat menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dan mengaktualisasikannya ke dalam aktivitas sehari-hari sebagai individu maupun sebagai pengguna aktif media sosial.
Oleh sebab itu, Kementerian Kominfo melalui Direktorat Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan mendukung hal tersebut dengan perencanaan program 2024 dalam bentuk diseminasi informasi berbasis digital campaign sehingga informasi terkait pendidikan dapat diakses oleh masyarakat seluas luasnya. “Sistem pendidikan yang baik adalah harus terbuka dalam aspek akses, inklusivitas, dan transparansi. Begitupun dengan sistem informasi yang mendukungnya,” tambahnya. (r)