Mataram (Suara NTB) – Camat Selaparang, Zulkarwin dipromosi sebagai Kepala Dinas Perhubungan Kota Mataram pada pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan yang digelar pada Rabu 31 Januari 2024. Pekerjaan berat telah menanti. Penataan dan penertiban bos (preman,red) parkir menjadi pekerjaan rumah (PR) berat yang harus dituntaskan secara bertahap.
Zulkarwin mengatakan, penataan dan pengelolaan parkir yang telah berjalan melalui aplikasi Sijukir akan dilanjutkan karena dianggap berjalan dengan baik atau on the track. Sistem pembayaran non tunai akan dioptimalkan untuk mencegah kebocoran atau digembosinya pendapatan asli daerah (PAD) oleh oknum tertentu. Ketiga, menggandeng aparat penegak hukum untuk menertibkan juru parkir nakal. “Kalau jukir liar akan kita tekan. Jukir liar ini berbeda dengan jukir nakal,” kata Zulkarwin.
Sebagai tahap awal sebelum melakukan tiga hal tersebut, ia akan mengumpulkan dan berkoordinasi kembali dengan seluruh pegawai di Dinas Perhubungan untuk mengetahui perkembangan atau situasi di lapangan untuk merumuskan bersama-sama untuk membentuk tim yang solid.
Ia mengakui, pengelolaan parkir ini selalu menjadi perhatian karena menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah. Indikasi bos alias preman parkir menjadi pekerjaan berat dan hingga kini belum bisa dituntaskan.
Bos parkir ini terindikasi saat masa kepemimpinan Drs. Muh. Saleh. Adanya jukir utama, jukir pembantu dan lain sebagainya. Pola dibangun dengan mendaftarkan semua jukir di wilayah tersebut.
Hal ini akan dicek kembali apakah masih ada praktik-praktik tersebut masih terjadi di juru parkir. “Dari cerita kawan-kawan satu yang terdaftar tetapi tiga orang bekerja. Nanti kita coba identifikasi lagi untuk mengidentifikasi lagi,” ujarnya.
Ia menegaskan, praktik ini tidak ingin dibiarkan supaya tidak menggembosi pendapatan asli daerah. (cem)