Mataram (Suara NTB) – Program inovasi Mandalika-Desa Wisata Literasi (Mandalika-Dewisali) dan Mandalika-BIPA untuk Masyarakat Inovatif (Mandalika-BIPA) yang dilaksanakan pada tahun 2023 oleh Kantor Bahasa Provinsi NTB telah menghasilkan produk buku cerita dalam tiga bahasa, yaitu bahasa Indonesia, bahasa Sasak, dan bahasa Inggris. Hal tersebut ditindaklanjuti dalam bentuk kunjungan ke Desa Wisata Hijau Bilebante oleh perwakilan tim literasi dan kerja sama pada Jumat 2 Februari 2024.
Tim kunjungan Kantor Bahasa NTB diterima oleh Ketua Desa Wisata Hijau Bilebante, Pahrul Azim, dan anggota sekretariat sekaligus pemelajar kelas literasi dan kelas bahasa Inggris tahun 2023.
Tujuan kunjungan ini, yaitu untuk menyerahkan secara resmi produk buku cerita dalam tiga bahasa yang dihasilkan oleh Hurul Aini dan Kamaruddin yang merupakan pemelajar kelas literasi. Pada kegiatan ini, Baiq Ayu Candra selaku tim pelaksana inovasi menyampaikan pesan dan Arahan dari Kepala Kantor Bahasa Provinsi NTB, Puji Retno Hardiningtyas.
“Terima kasih atas penerimaan kunjungan kami. Kami mewakili Kepala Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas kerja sama pelaksanaan program inovasi yang menghasilkan produk buku cerita. Kami bermaksud menyerahkan produk buku tersebut secara resmi. Selain itu, kami juga berharap kerja sama kemitraan ini dapat berlanjut untuk penguatan pendampingan ke depannya,” ujar Baiq Ayu menyampaikan maksud kunjungan.
Produk buku cerita yang dihasilkan oleh penulis, Hurul Aini, yaitu Durian Purba dan Kamaruddin, berjudul Sumur Nyangget. Kedua cerita tersebut terinspirasi dan diambil dari cerita kearifan lokal yang ada di Desa Wisata Hijau Bilebante. Pada kesempatan ini juga, Zamzam Hariro menuturkan program kerja sama dengan SMAN 2 Mataram, yaitu pembelajaran siswa Australia bertema alam dalam program Twin School. Rencananya, Kantor Bahasa Provinsi NTB akan menggandeng Desa Wisata Hijau Bilebante untuk pelaksanaan studi alam.
“Kami bekerja sama dengan SMAN 2 Mataram dalam program Twin School. Kami berharap, Desa Wisata Hijau Bilebante menjadi tempat belajar alam yang tepat untuk program ini. Di dekatnya, pembelajaran alam bisa menjadi program yang bisa dikembangkan bersama. Kita memerlukan silabus pengajaran berbasis alam yang mendukung pendidikan, literasi, dan pariwisata lokal,” terang Zamzam menyampaikan program kemitraan yang dapat dikembangkan bersama.
Pahrul Azim menyambut baik kunjungan ini. Ia berharap program pengembangan dapat dilakukan bersama. Apalagi program yang telah dilaksanakan bermanfaat dan memberikan hasil bagi pengembangan literasi di Desa Wisata Hijau Bilebante.
“Saya mewakili Desa Wisata Hijau Bilebante mengucapkan terima kasih atas program yang selama ini dijalankan oleh Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat. Saya menyambut positif program studi alam yang telah dijelaskan oleh Pak Zamzam. Kami berharap adanya pengembangan potensi wisata yang dapat didukung penuh oleh Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat,” jelas Pahrul.
Sebagai penutup kunjungan, presentasi produk buku cerita dilakukan bersama oleh semua tim yang hadir. Kedua pihak sepakat untuk dapat melanjutkan kerja sama kemitraan dalam berbagai program inovasi, termasuk penguatan pendampingan kelas literasi dan kelas pengajaran bahasa Inggris yang akan ditinjau bersama. (ron)