BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologis. Sebab sepanjang Januari – Februari 2024, wilayah NTB dilanda 31 kejadian bencana alam.
Kepala Pelaksana BPBD NTB, Ahmadi mengatakan, dari 31 kejadian bencana di NTB selama dua bulan itu, bencana yang paling sering terjadi yaitu banjir atau banjir bandang dengan 16 kejadian. Selanjutnya cuaca ekstrem atau angin puting beliung 11 kejadian, tanah longsor 3 kejadian dan gelombang pasang atau rob satu kejadian.
“Dampak bencana alam dari 31 kejadian tersebut yaitu 23.028 jiwa, 16 luka-luka dan satu orang meninggal dunia,” kata Ahmadi dalam keterangannya kemarin.
Selain berdampak pada penduduk, bencana alam yang terjadi di NTB berdampak pada kerugian materil berupa satu bendungan, lima tanggul, empat jembatan dan satu ruas jalan.
Bencana juga tercatat telah merusak 48 unit rumah dengan katagori rusak berat, sedang dan ringan. Kerusakan akibat bencana juga tercatat melanda satu rumah ibdah dan 39 hektare sawah.
Ahmadi juga mengutip laporan BMKG Nusa Tenggara Barat terkait curah hujan di wilayah NTB sebagai bentuk kewaspadaan dini bagi masyarakat.
Pada dasarian I Maret 2024 (1 – 10 Maret 2024) diprakirakan curah hujan dengan intensitas di atas 200 mm/dasarian sebagian wilayah Lombok Utara dan sebagian wilayah Bima yaitu di sekitar Kecamatan Tambora.
Curah hujan 100 – 200 mm/dasarian dengan probabilitas di atas 60 persen berpeluang terjadi di sebagian besar wilayah NTB, kecuali sebagian Kota Mataram dan Bima bagian Timur yang memiliki peluang hujan dengan intensitas 50 – 100 mm/dasarian dengan probabilitas di atas 90 persen.
Saat ini wilayah NTB berada pada puncak musim hujan 2023/2024, masyarakat perlu mewaspadai adanya potensi bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat disertai angin kencang yang dapat terjadi secara tiba – tiba dan bersifat lokal, banjir dan tanah longsor.
“Tetap perhatikan informasi BMKG dan BPBD guna mengantisipasi dampak bencana maupun kerugian dalam perencanaan kegiatan ke depan,” ujar Ahmadi.(ris)