Praya (Suara NTB) Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Rabu 6 Maret 2024, menggelar Gerakkan Pangan Murah untuk membantu stabilisasi harga pangan. Khususnya beras yang saat ini harga masih cukup tinggi. Tidak kurang dari 13 ton beras dijual dengan harga murah kepada masyarakat dalam kegiatan berlangsung di kawasan Alun-alun Tastura tersebut.
Dalam kegiatan tersebut DKP Loteng menggandeng sejumlah mitra. Mulai dari Bulog, pengusaha beras, kelompok wanita tani (KWT) serta retail modern yang ada di daerah ini. Untuk menyediakan bahan pangan dengan harga dibawah pasaran. “Dari Bulog menyiapkan beras mediun dengan harga Rp 52 ribu per paket berisi 5 kg beras. Dengan total sekitar 10 ton,”terang Kepala DKP Loteng, L. Ahmad Satriadi, kepada wartawan.
Kemudian dari mitra pengusaha beras ada sekitar 3,5 ton beras kualitas premium yang dijual. Dengan harga Rp 15 ribu per kg. Harga tersebut dibawah harga pasaran saat ini.
Selain beras ada juga bahan kebutuhan pokok lainnya yang dijual. Termasuk minyak goreng serta gula pasir. “Jadi kita tidak hanya focus menjual beras saja. Tetapi kebutuhan pangan lainnya. Karena selain untuk membantu menstabilkan harga beras juga harga kebutuhan pokok lainya,” imbuhnya.
Terlebih saat ini menjelang bulan puasa. Sehingga perlu dilakukan upaya-upaya untuk bisa menjaga harga kebutuhan pokok tidak sampai merangkak naik. Yang bisa memicu gejolak ditengah masyarakat. Mengingat, hamper setiap tahun jelang puasa seperti sekarang ini ada kecenderungan terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok. Tidak hanya beras.
Kegiatan tersebut disambut positif masyarakat. Dengan banyaknya masyarakat yang datang untuk membeli beras serta bahan pangan lainnya. Masyarakat pun sudah sejak pagi datang ke lokasi kegiatan untuk memperoleh beras dengan harga murah.
Pihak Bulog sendiri terpaksa harus membatasi jumlah pembelian beras oleh warga. Menyusul banyaknya masyarakat yang datang. Antrian panjang untuk membeli beras pun tak terelakkan. “Untuk beras medium dari Bulog itu dijatah satu paket satu orang,” jelasnya.
Dalam hal ini masyarakat yang bisa membeli beras medium Bulog tersebut harus memiliki kupon yang dibagikan di lokasi kegiatan oleh pihak Bulog. Jumlah kupon sendiri disiapkan sesuai jumlah beras yang disiapkan. “Kalau tidak disiapkan kupon, bisa-bisa warga berebut untuk membeli beras,” imbuh Satriadi.
Sedang untuk beras premium serta bahan pangan lain yang disiapkan oleh mitra tidak dibatasi. Warga boleh membeli sesuai kebutuhan dan kemampuannya. Dan, rata-rata semua habis sebelum tengah hari. Bahkan, banyak warga yang harus kecewa lantaran tidak kebagian beras serta bahan pangan murah tersebut.
“Mohon dimaklumi juga bagi yang belum dapat beras dan pangan murah. Mengingat keterbatasan yang kami miliki,” tandasnya seraya menambahkan, setelah ini pihaknya akan melakukan evaluasi. Pihaknya berencana untuk kembali menggelar kegiatan serupa pada bulan puasa atau paling lambat jelang hari raya Idul Fitri mendatang. (kir)