spot_img
Rabu, Desember 17, 2025
spot_img
BerandaNTBDOMPURSUD Dompu Jaga Kualitas Layanan Hemodialisa

RSUD Dompu Jaga Kualitas Layanan Hemodialisa

Dompu (Suara NTB) – Kasus cuci darah atau Hemodialisa yang dilayani di RSUD Dompu terus meningkat. Namun sesuai kemampuan tenaga dan alat yang dimiliki, perharinya hanya 20 orang pasien yang dilayani untuk pasien hemodialisa. Sejauh ini sudah 70 orang pasien yang tertangani dan jumlah ini sudah full kapasitasnya.

Di sisi lain, banyak warga dan pasien mengantri untuk mendapatkan layanan cuci darah di RSUD Dompu. Sehingga mereka terus mempertanyakan ke manajemen RSUD Dompu soal jadwal untuk mereka.

Direktur RSUD Dompu, dr Fitratul Ramadhan, Sp.P kepada Suara NTB, Rabu 27 Maret 2024 kemarin mengungkapkan, banyaknya pertanyaan warga kepada manajemen terkait jadwal cuci darah bagi keluarganya. Sehingga membuat pihaknya harus menjelaskan secara luas kondisi layanan hemodialisa di RSUD Dompu.

Jumlah mesin hemodialisa di RSUD Dompu saat ini ada 10 unit dari awalnya hanya 5 unit dan proses cuci darah menggunakan mesin membutuhkan waktu 4 – 5 jam per pasien. Dalam sehari dibuka hanya 2 shif, sehingga per harinya hanya melayani 20 orang pasien. Sementara layanan hemodialisa ini harus rutin dilakukan berdasarkan perkembangan kesehatan pasien dan dalam sepekan 2 kali cuci darah setiap pasiennya. “Saat ini ada 70 orang pasien yang tertangani di RSUD Dompu. Itu sudah full kapasitasnya,” ungkap dr Fit sapaan akrabnya.

Ia pun menegaskan, pihaknya tidak mungkin menambah shif pengoperasian mesin cuci darah atau mengurangi layanan pasien cuci darah yang sudah terjadwal. Karena akan mengganggu fungsi dan fokus alat. Sementara untuk melayani pasien,membutuhkan mesin yang stabil. Begitu juga dengan mengurangi waktu cuci darah pasien yang ada, juga akan mengorbankan perkembangan pasien yang ada.

Untuk tenaga medis dalam pelayanan hemodialisa di RSUD Dompu saat ini, dokter spesialis penyakit dalam, dokter umum, dan perawat. Tenaga medis ini harus terlatih dan Dompu sudah memilikinya, walau jumlahnya sangat terbatas. Sementara untuk melatih mereka ini sangat jarang dibuka. “Yana namanya terlatih, perlu keahlian khusus HD (hemodialisa). Dengan kondisi pasien saat ini perawat terlatihnya nya belum sepenuhnya cukup,” katanya.

RSUD Dompu, kata dr Fit, menjadi satu – satunya RS yang melayani pasien cuci darah di Dompu, Bima, dan Kota Bima. Banyak rumah sakit di Indonesia yang menutup layanan cuci darah karena beban pengeluaran yang tinggi. Namun RSUD Dompu tidak berpikir ungung rugi, karena mengutamakan peningkatan kesehatan secara sosial, kendati harus berpikir untuk menyeimbangkan pendapatan. “Syukurnya mendapat support penuh dari Pemerintah Daerah,” katanya.

Ia pun berharap, warga untuk menjaga kesehatannya untuk tidak bertambah pasien yang harus menjalani layanan cuci darah. Selain menjalani pola hidup yang sehat, menjaga makan minum, psikis dan tidak sampai gagal ginjal sehingga harus dicuci darah. Ketika harus cuci darah, konsekwensinya bisa sampai seumur hidup. “InsyaAllah kami berkomitmen untuk tetap menjaga pelayanan tetap berjalan dan untuk ditingkatkan,” tegasnya. (ula)

IKLAN









RELATED ARTICLES
- Advertisment -











VIDEO