ASISTEN II (Perekonomian dan Pembangunan) Setda NTB Dr. H. Fathul Gani, M.Si., menegaskan, jika stok beras di pasaran sudah tidak ada masalah. Dari hasil pantauan yang dilakukan di beberapa pasar tradisional hingga gudang Bulog, stok beras sudah tersedia dan tidak ada masalah bagi kebutuhan Ramadhan.
‘’Normal-normal saja. Situasinya sekarang ini kan masih ada kekhawatiran masyarakat terhadap kondisi stok beras dan kebutuhan pokok lainnya di masyarakat. Belilah sesuai dengan kebutuhan. Kalau masalah stok itu sudah dijamin. Stok di Bulog oke. Stok di pasar tradisional juga tidak ada masalah. Kemarin saya coba cek di Tanjung di pasar tradisional. Ada pick up yang berjualan beras di pinggir. Itu menandakan stok tesedia di pasar tradisional dan Bulog,’’ ujarnya pada Suara NTB di ruang kerjanya, Rabu 6 Maret 2024.
Selain itu, ujarnya, stok beras di gudang Bulog juga akan bertambah. Sekarang ini, ada 36.000 ton beras yang didatangkan dari luar daerah untuk mengisi gudang-gudang Bulog. Kebijakan mendatangkan beras dari luar ini untuk mengamankan stok beras di NTB sampai dengan periode April – Mei.
‘’Karena prediksi kita, April sudah mulai panen raya. Ini keterlambatan 2 bulan musim tanam yang menyebabkan pasokan beras kita di daerah juga terkendala pada stok bulan Januari, Februari dan Maret. Biasanya November – Desember sudah mulai tanam dan Maret awal panen raya. Insya Allah, April akhir dan Mei sudah mulai panen raya,’’ terangnya.
Setelah stok beras tidak ada masalah, tambahnya, pihaknya akan memberlakukan efektif Pergub Tentang Pembatasan Gabah ke Luar Daerah. Nanti, yang akan dibawa ke luar daerah dalam bentuk beras dan tidak dalam bentuk gabah. Meski demikian, pihaknya juga mengharapkan pengusaha yang sudah membeli langsung ke petani saat belum panen agar mengolah gabah tersebut menjadi beras di NTB.
‘’Sekarang ini, masyarakat ramai-ramai membeli beras hanya karena khawatir stok beras tidak ada. Namun, pemerintah tetap memastikan jika kebutuhan beras di pasaran tidak ada masalah. Kalau stok di Bulog itu saya sudah cek, sampai periode April – Mei. Apalagi nanti ditambah dengan panen, stok kita akan semakin bertambah,’’ tegasnya.
Mantan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB ini mengharapkan saat panen raya Bulog harus menyerap gabah petani sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Selain itu, saat panen jangan sampai petani dirugikan dengan murahnya pembelian harga gabah.
Untuk itu, pemerintah daerah sudah mengambil langkah-langkah dengan memperlancar penyaluran pupuk bersubsidi. ‘’Pj Gubernur juga sudah meminta pada Dinas Pertanian dan Perkebunan agar bersurat pada Kementerian Pertanian menambah alokasi pupuk bersubsidi. Target kita kan 300 ribu ton dan yang baru diperoleh 130 ribu ton,’’ ujarnya.
Menurutnya, pengajuan penambahan ini, karena sudah ada penambahan subsidi oleh pemerintah pusat sebesar Rp14 triliun. Artinya NTB sebagai salah satu lumbung pangan nasional harus menjadi prioritas mendapat subsidi. ‘’Dulu tahun 2023 saat saya menjadi Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan, kita dapat jatah 180 ribu ton. Mudah-mudahan apa yang kita minta bisa disetujui pemerintah pusat,’’ tambahnya. (ham)