Tanjung (Suara NTB)- DPC Partai Demokrat Kabupaten Lombok Utara mengklaim memiliki nilai tawar strategis pada bursa paket calon di Pilkada 2024 mendatang. Dengan analisa realistis, Demokrat kendati hanya berbicara pada potensi calon KLU 2, namun keputusan politiknya sangat menentukan dalam konstelasi politik calon lain.
Hal itu dikatakan Ketua DPC Demokrat Lombok Utara, Zarkasi Haq, Rabu 6 maret 2024. Ia menegaskan, Demokrat dengan status keterwakilan 3 kursi di DPRD Lombok Utara menunjukkan status sebagai trend setter konstelasi koalisi.
“Bisa kita katakan Demokrat adalah trend setternya calon wakil. Kita realistis tidak membumbung harus calon Bupati, tetapi untuk wakil, kita sangat menentukan bagi arah pembentukan koalisi parpol ataupun paket calon,” tegas Zarkasi.
Dijelaskan Ketua DPC Demokrat Lombok Utara, Demokrat – sekalipun tidak menggamit kursi pimpinan DPRD, namun figur-figur yang mewakili Demokrat di DPRD memberi pengaruh politik baik di legislatif, lebih-lebih dalam kontrol pemerintahan 5 tahun ke depan.
“Kami miliki singa parlemen yang sudah memiliki rekam jejak di legislatif yang mampu mewarnai wajah Parlemen seperti Ardianto yang memang mumpuni di legislatif, beliau memiliki prinsip yang kuat dan sangat memahami aturan. Ada juga Edi Setiawan memiliki Ketokohan yang kuat di Dapilnya, wajah baru di DPRD tapi punya pengalaman politik saat jadi anggota DPRD Lobar. Serta Pak Bur yang memang 2 kali sebagai Wakil Ketua DPRD dan sekali jadi Ketua DPRD. Artinya anggota kami ini sudah memiliki pengalaman dan teruji.
Keberadaan figur-figur tersebut, tambahnya, akan memberi warna dalam dinamika politik yang dibangun oleh Fraksi Demokrat pada periode mendatang.
Begitu pula dalam percaturan penentuan koalisi dan memilih paket Calon Bupati dan Wakil Bupati, Zarkasi cukup “PD” dengan keberadaan 3 kursi. Kami sudah mulai menjajajki dan membangun komunikasi dengan partai lain. “Yang jelas, Demokrat penentu pada Pilkada saat ini,’’ katanya.
Sampai saat ini, Demokrat masih tertutup terhadap nama-nama figur yang nantinya akan dijaring. Namun secara peta kewilayahan diantara 5 kecamatan, Demokrat fleksibel dengan menempatkan wakil menurut asal kecamatan di mana calon Bupati berdomisili.
“Jadi kita punya opsi, misalnya calon Bupati si A, maka figurnya sudah kita petakan. (ari)