Selong (Suara NTB) – Malaysia melakukan moratorium kembali penerimaan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Negeri Jiran Malaysia diketahui menjadi tujuan PMI paling banyak. Dikhawatirkan selama sebulan ke depan akan terjadi penumpukan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Lotim, H. M. Hairi menjawab Suara NTB via ponselnya mengatakan lebih baik terjadi penumpukan dibandingkan berangkat secara ilegal.
Kabupaten Lotim, ujarnya, diketahui merupakan salah satu daerah yang terbanyak se Indonesia mengirim PMI. “Lotim tahun 2023 lalu urutan ke dua terbanyak se Indonesia setelah Kabupaten Indramayu Jawa Barat, dan sekarang informasinya sudah menjadi terbesar ketiga ” ungkap Hairi.
Diakui, kebijakan penutupan oleh Malaysia jelas akan berpengaruh. Namun, kebijakan Malaysia ini dihormati. Negeri Jiran tersebut sedang melakukan penataan administrasi dan diyakini akan buka kembali April 2024 mendatang.
Selama kurun waktu 2023, jumlah warga Lotim yang menjadi PMI sebanyak 10.587 orang. Lima belas negara tujuan dan Malaysia paling banyak.
Menurut Hairi, dominasi ke Malaysia karena adanya kesamaan bahasa. Pergi ke Malaysia tidak perlu kursus bahasa. Indonesia dengan negeri Jiran Malaysia itu satu rumpun yang memudahkan CPMI mudah beradaptasi. Beda dengan negara tujuan lain yang harus menguasai bahasa dulu untuk bisa berinteraksi.
Jumlah warga Lotim yang berada di luar negeri antara lain ke Brunei Darussalam sebanyak 117 orang, terdiri dari 109 laki dan 8 perempuan. Hongkong 165 orang terdiri dari laki hanya 2 orang, perempuan 163 orang. Hungaria, 13 orang terdiri dari 9 laki-laki dan 4 perempuan.
Italia hanya 2 orang laki-laki semua. Korea Selatan, 4 orang laki semua. Kuwait 10 orang, terdiri dari 9 laki-laki dan 1 perempuan. Malaysia sebanyak 9.439 terdiri dari 9120 laki-laki dan 319 perempuan.
Lalu lainnya ada satu orang ke Papua Nugini, Polandia 13 orang terdiri dari 12 laki-laki dan 1 perempuan. Portugal 4 orang, Rumania 2 orang laki-laki dan 4 perempuan.
Negara Arab Saudi menjadi tujuan terbanyak kedua dengan total 150 orang. Terdiri dari 119 laki-laki dan 31 perempuan. Singapura 17 laki-laki dan 250 perempuan. Slovakia 14 laki-laki dan 3 perempuan. Taiwan 339 PMI dengan 147 laki-laki dan 192 perempuan. Uni Emirat Arab 40 orang PMI terdiri dari 17 laki-laki dan 23 perempuan. (rus)