Mataram (Suara NTB) – Pengguna kendaraan perlu mengantisipasi sejumlah ruas jalan di Kota Mataram, saat bulan Ramadhan. Ruas jalan itu, rawan macet terutama saat menjelang berbuka puasa.
Ruas jalan yang rawan macet seperti di Jalan Sandubaya, Kelurahan Bertais. Jalan Majapahit dan Jalan Airlanggara, Kelurahan Gomong. Jalan Dr. Wahidin, Kelurahan Rembiga. Jalan Pejanggik, Cakranegara, simpang lima Ampenan, simpang Pasar Kebon Roek, Jalan Gadjah Mada, Kelurahan Pagesangan.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Mataram, Zulkarwin mengatakan, beberapa titik menjadi pusat keramaian atau ngabuburit saat bulan Ramadhan. Ia telah mengkoordinasikan dengan Bidang Pengendalian dan Operasional untuk melakukan pemantauan dan pengaturan kendaraan. Seperti di Jalan Majapahit, Jalan Airlangga, kawasan Cakranegara, dan lain sebagainya. “Kita akan lakukan pengawasan karena titik ini biasanya ramai saat menjelang berbuka puasa,” kata Zulkarwin dikonfirmasi pada Kamis 07 Maret 2024.
Selain titik rawan kemacetan, juga perlu diantisipasi aksi balap liar. Balap liar biasanya digelar di Jalan Ahmad Yani, Jalan TGH. Faisal, Jalan Adi Sucipto, dan kawasan lingkar selatan. Mantan Camat Selaparang ini mengatakan, modus pelaku balap liar cukup rapi. Mereka memiliki tim pemantau yang bertugas melihat petugas keamanan. Jika dinilai aman, maka balap liar digelar dengan cepat. “Jadi tidak terus-terusan mereka, tetapi ketika dilihat aman langsung dimulai kemudian berhenti,” terangnya.
Penanganan aksi balap liar telah diketahui mekanismenya oleh Polresta Mataram. Pihaknya akan membantu penanganan jika dibutuhkan. Kepala Bidang Opdal pada Dinas Perhubungan Kota Mataram, Arif Rahman menambahkan, ruas jalan yang rawan macet saat bulan Ramadhan, terutama di Jalan Airlangga, Majapahit, Dr. Wahidin, Cakranegara, Sandubaya, Majapahit, simpang lima Ampenan, dan simpang Pasar Kebon Roek. Kemacetan ini dipicu dari aktivitas pedagang takjil, sehingga memancing pengguna kendaraan memarkirkan kendaraan di bahu jalan. “Iya, memang di kawasan itu rawan macet setiap bulan Ramadhan,” tambahnya.
Pihaknya segera mengantisipasi terhadap pedagang takjil dadakan berkoordinasi aparat kepolisian, agar menempatkan personelnya lebih banyak. Personel akan diperkuat dengan menurunkan 45 orang, tetapi mereka bertugas sampai pukul 17.30 Wita. Pihaknya juga perlu memikirkan bahwa personel Dishub juga berbuka puasa. “Jadi sebagian besar personel kita juga umat muslim, sehingga kita berikan kesempatan untuk berbuka puasa bersama keluarga,” tambahnya.
Ia mengimbau masyarakat terutama pengendara menghindari ruas jalan tersebut, terutama menjelang berbuka puasa. Selain itu, warga diminta mengurangi menggunakan kendaraan roda empat jika ingin keluar rumah supaya tidak terjebak macet. (cem)